Kamis, 01 Oktober 2015|13:17:23 WIB
DUMAI (RRN) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Dumai beralasan terjadi kondisi langka gas elpij 3 kilogram karena keterlambatan distribusi dipicu libur Idul Adha dan akhir pekan.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Dumai Kamaruddin menyebutkan, karena liburan sejak Kamis ditambah Sabtu Minggu membuat pelayanan pengisian gas elpiji di stasiun pengisian resmi di Kecamatan Bukit Kapur terkendala.
"Selain karena petugas di stasiun pengisian libur kerja, stok terbatas di masyarakat disebabkan juga ada satu agen terkena sanksi dari Pertamina selama empat hari sebelum Idul Adha lalu," katanya, Senin.
Dia menjelaskan, akibat agen terkena sanksi, sebanyak 70 pangkalan resmi tidak mendapat pasokan gas elpiji tabung "melon" dan suplay dialihkan ke dua agen lainnya.
Kondisi ini tidak bertahan lama karena Pertamina sudah mencabut sanksi dan agen tersebut kembali diberi kuota menyalurkan gas elpiji ke pangkalan di tengah masyarakat.
"Kita harapkan kondisi kembali normal karena stasiun SPBE mulai mendistribusikan elpiji bersubsidi ke lima agen dan 228 pangkalan resmi tersebar di 33 kelurahan 7 kecamatan di Dumai," jelasnya.
Disperindag menegaskan agar pangkalan menjalankan peraturan distribusi sesuai ketentuan berlaku dan menyalurkan elpiji kepada masyarakat di lingkungan sekitar, khusus rumah tangga menengah kebawah.
Bagi masyarakat yang ingin melaporkan pangkalan bandel atau tidak jujur kepada konsumen, lanjut dia, diharapkan menyertai dengan bukti foto supaya dapat segera ditindak lanjuti petugas lapangan.
"Pangkalan tidak dibenarkan menjual elpiji diluar masyarakat sekitar, juga tidak boleh menimbun, dan kalau ada temuan silahkan lapor disertai dengan foto supaya ada bukti untuk menindak," terangnya.
Keluhan kelangkaan elpiji tabung 3 kilogram kembali disampaikan masyarakat meski sudah beberapa kali mendatangi pangkalan terdekat dan sekitar dengan alasan stok kosong.
"Hampir seminggu terakhir sulit mencari elpiji dengan alasan stok kosong, dan pemerintah diharapkan bisa menangani persoalan ini karena sangat dibutuhkan," harap warga Dumai Wiwit. (jak/fn)