Rabu, 23 September 2015|13:08:00 WIB
JAKARTA, (RRN) - Kepolisian Kuba menahan dua perempuan yang diundang ke katedral Havana untuk misa malam bersama Paus Fransiskus, Minggu (20/9), di hari kedua kunjungan Paus ke Kuba sejak Sabtu.
Miriam Leiva dan Martha Beatriz Roque, dua tokoh oposisi Kuba yang populer, ditahan secara terpisah oleh agen keamanan negara sebelum mereka mencapai katedral.
Hari itu merupakan hari kedua polisi mencegah kedatangan mereka di acara tersebut. Leiva dan Roque berkata mereka telah diundang oleh utusan diplomatik Vatikan ke Havana.
"Pihak berwenang memberi tahu saya bahwa saya tidak akan diizinkan datang ke acara terkait Paus Fransiskus," Leiva berujar.
Menurut Komisi Kuba untuk HAM dan Rekonsiliasi Nasional, kira-kira 50 oposisi pemerintah ditahan untuk mencegah mereka hadir di acara kepausan.
Kebanyakan dari mereka dibebaskan setelah beberapa jam. Namun menurut Serikat Patriotik Kuba (UNPACU), kelompok oposisi terbesar di negara itu, empat aktivis mereka masih ditahan hingga hari Minggu kemarin. Sebelumnya, keempat orang itu mencoba menyampaikan surat kepada Paus. Salah satunya sempat berada sangat dekat dengan Paus dalam mobilnya, kata pemimpin UNPACU, Jose Daniel Ferrer.
Leiva dan Roque diyakini merupakan salah satu dari segelintir pihak yang diundang secara khusus untuk menghadiri kebaktian di katedral.
Juru bicara Vatikan mengatakan, beberapa orang Kuba diundang via telepon pada hari Minggu, namun ia tidak dapat mengonfirmasi siapa saja mereka.
Roque adalah satu-satunya perempuan di antara 75 pembangkang yang dipenjarakan dalam yang disebut Musim Semi Hitam tahun 2003. Mereka dibebaskan pada 2010 dan 2011 dengan intervensi gereja.
Sementara Leiva, mantan anggota kelompok pembangkang Ladies in White, pernah menulis kritiknya tentang pemerintahan Kuba. (stu/fn)