Rabu, 23 September 2015|10:23:42 WIB
SIAK (RRN) - Kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Lintas Kotogasib-Dayun di Kilometer 47,7, Selasa (22/9/15) sekitar pukul 03.50 WIB satu unit mobil Tracktor Head H 1817 BH yang dikemudikan M Alfian Damanik (22) dan diduga kernetnya Ahmad Supriadi Pasaribu (22) warga Pekanbaru mengangkut bahan kimia untuk industri kertas, terjungkal dan menghantam pipa minyak mentah milik PT BSP-BOB.
Anggota Sat lantas Polres Siak yang berjaga dan mengatur alur lalulintas, yakni Bripka Gandri, "Kecelakaan tunggal tersebut diduga akibat supir dalam keadaan mengantuk, dan hilang kendali. ‎Mobil Mitsubishi Tracktor Head H 1817 BH datang dari arah Perawang menuju Dayun, turun kebahu jalan sebelah kanan dari arah kedatangannya dan mengakibatkan mobil tersebut terjungkal dan terbalik dan 1 unit tangki yang berisikan Zat kimia Pewarna terlepas dari gandengan," ujarnya.
Sementara itu, M Alfian Damanik supir mobil tersebut‎ enggan memberikan komentar, ia hanya mengatakan bahwa barang itu dibawa dari pelabuhan Pelindo, Perawang menuju Pangkalan Kerinci. "Dari Perawang mau ke Kerinci," singkatnya.
Dilain sisi, pihak PT RAPP melalui humas Budi Firmansyah, kepada riauterkini.com menyangkal mobil yang mengangkut bahan kimia tersebut merupakan Sub Kontraktor perusahaan kertas tersebut. "Kita sudah cek mobil perusahaan yang mengangkut bahan kimia tersebut‎ yakni CV Katalok Karya Mandiri tidak Sub Kontraktor kita (RAPP,red), dan tidak ada jalur angkutan dari Perawang melintasi jalan kotogasib-dayun," ujarnya.
Akan tetapi, Budi mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan kroscek atas kejadian tersebut. "Sementara ini kita masih cek dulu perusahaan mobil yang membawa bahan kimia tersebut, saat ini masih belum jelas," terang Budi. "Setiap perusahaan kontraktor angkutanbertanggungjawab atas operasional armada angkutanya," tegasnya.
Budi menambahkan, setiap Saat ini, mobil tersebut sudah berhasil ditarik keluar jurang atas kerja keras tim BOB dengan mengerahkan beberapa mobil cren dan mekanik lainnya untuk memperbaiki segera pipa-pipa tersebut agar tidak terjadi kebocoran. (teu/rtc)