Mentan Sebut Impor Pangan RI Turun, Ini Datanya
foto: detik.com

Mentan Sebut Impor Pangan RI Turun, Ini Datanya

Selasa, 22 September 2015|14:42:31 WIB




RADAR BISNIS - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kedatangan tamu istimewa pada hari Rabu kemarin, yaitu Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Dalam pertemuan yang berlangsung Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut, salah satu masalah yang disorot JK adalah tingginya impor pangan.

JK pun memberikan instruksi pada Amran untuk melakukan upaya meningkatkan produksi, dan menekan impor pangan.

Amran sendiri menyatakan, pihaknya telah berhasil menekan impor pangan pada tahun ini dengan berbagai kebijakan seperti menyetop impor jagung, mengurangi kuota impor sapi secara drastis, menahan impor beras, dan sebagainya.

"Kami sudah lakukan (pengetatan impor pangan) bersama Kemendag (Kementerian Perdagangan), hasilnya komoditas pangan stregtegis impornya menurun dibanding tahun sebelumnya (2014)," kata Amran kepada awaka media di Jakarta, Senin (21/9/2015).

Dikutip dari data Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementan, berikut perbandingan impor beberapa komoditas pangan strategis pada Januari-Desember 2014 dan Januari-Juli 2015:


1.    Beras. Tercatat sepanjang 2014 impor beras sebanyak 815,3 ribu ton. Sedangkan impor beras belum ada sama sekali, alias 0 ton Januari-Juli 2015.
2.    Jagung. Impor jagung di 2014 sebanyak 3,296 juta ton. Adapun selama 7 bulan pertama 2015 impor jagung sebanyak 1,6 juta ton.
3.    Sapi hidup. Di 2014, Indonesia total mengimpor 246,5 ribu ekor sapi hidup. Sedangkan sampai Juli tahun ini, jumlahnya 113,7 ribu ton.
4.    Daging sapi. Selama 2014 total impor daging sapi 76,8 ribu ton. Sementara sampai Juli tahun ini 24,19 ribu ton.
5.    Gula tebu. Total impor gula tebu selama 2014 mencapai 2,965 juta ton. Januari-Juli 2015 sebanyak 1,852 juta ton.
6.    Bawang merah. Sepanjang 2014 impor bawang merah 74,9 ribu ton. Januari-Juli tahun ini masih 0 ton.
7.    Cabai. Selama 2014 Indonesia impor cabai 26,1 ribu ton. Sedangkan sampai Juli tahun ini, belum ada impor cabai atau 0 ton.
8.    Kacang tanah. Di 2014 impornya 179,7 ribu ton. Dari Januari-Juli 2015 sudah 129,4 ribu ton.
9.    Kacang hijau. Impor kacang hijau pada 2014 adalah 68,9 ribu ton. Lalu Januari-Juli 2015 ini adalah 32,9 ribu ton.

Selain komoditas-komoditas pangan tersebut, sebenarnya ada komditas pangan strategis lain yang impornya terus naik setiap tahun, yaitu gandum. Impor gandum yang setiap tahun mencapai 7 juta ton mendapat perhatian khusus dari Wapres JK.

JK berencana mengumpulkan para produsen terigu untuk mencari cara supaya impor gandum dapat disubstitusi dengan pangan lokal.

"Kita akan panggil semua produsen terigu untuk mencari cara supaya terigu ada kombinasi dari (bahan pangan) lokal. Kita impor gandum 7 juta ton setahun," JK mengungkapkan.

Amran mengakui, pihaknya sama sekali belum punya solusi untuk mengatasi ketergantungan Indonesia pada impor gandum. Dia beralasan, masih perlu penelitian untuk mencari substitusi untuk gandum atau memproduksinya di dalam negeri.

"Gandum kita belum bisa produksi, perlu penelitian lanjutan," ucapnya. (dnl/dnl/fn)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE