Suku Bunga AS Naik atau Tidak, Pengaruhnya Tetap Buruk Buat RI
Menko Perekonomian Darmin Nasution./FOTO: metrotvnews/mi

Suku Bunga AS Naik atau Tidak, Pengaruhnya Tetap Buruk Buat RI

Sabtu, 19 September 2015|13:40:22 WIB




JAKARTA (RRN) -  Bank sentral AS, the Federal Reserve memutuskan untuk kembali menunda kenaikan suku bunga acauannya (Fed Fund Rate) dan memilih mempertahankan pada level mendekati nol persen.

Menurut Menko Perekonomian Dramin Nasution, dinaikkan atau tidaknya suku bunga AS tersebut, dua-duanya sama-sama tak akan memberikan berita bagus untuk perekonomian Indonesia, terutama untuk pergerakan nilai tukar rupiah.

"Apa bedanya kalau tingkat bunga dinaikkan dengan tidak? Dua-duanya tidak terlalu bagus buat kita dan negara lain di luar AS," kata Darmin di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat, 18 September 2015.

Rupiah akan tetap mendapat tekanan terhadap dua keputusan tersebut. Jika dinaikkan, otomastis investor akan berlarian dan memilih negeri Paman Sam itu sebagai tempat untuk menyimpan uang mereka. Begitu juga saat tidak dinaikkan, spekulasi pasar akan mereda. Namun, ketika the Fed akan mengadakan rapat kembali spekulasi bakal muncul lagi, dan menyebabkan ketidakpastian.

"Kalau naik, pasti dampaknya, gejolaknya akan langsung keliatan. Tapi tidak lama adjustment akan terjadi. Kalau enggak naik, spekulasi reda. Pasar sebenarnya enggak tahu persis sebesar apa dampaknya. Setelah dua sampai tiga hari ada adjustment lagi, kemudian reda spekulasinya menunggu ada tekanan lagi kalau naik," jelas Darmin. (mtvn/n)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE