Sabtu, 19 September 2015|12:38:58 WIB
SOLO (RRN) - Sebanyak 450 siswa SMP dan SMA di wilayah regional 1 (Jawa Tengah) mengikuti lomba roket air yang diselenggarakan di Solo Technopark, Sabtu, 19 September. Lomba ini merupakan kompetisi kali kedua setelah sebelumnya diselenggarakan pada 2014.
Para peserta dituntut dapat menemukan formula serta perhitungan yang tepat agar roket dapat sukses meluncur. Kreativitas memodifikasi roket pun dibutuhkan agar dapat terbang sesuai target yang ditetapkan.
Salah seorang peserta asal SMP Regina Pacis Surakarta, Milenino, 14, mengatakan tidak mudah merancang roket air yang benar-benar pas. Ia harus mencoba beberapa kali di rumah sebelum akhirnya mengikuti lomba ini. “Awalnya saya coba, malah membalik arah. Kemudian saya kurangi takaran airnya,” tutur siswa penggemar matematika ini.
Lelaki yang akrab disapa Nino ini mengatakan tidak sulit menemukan bahan untuk membuat roket air. Hanya dibutuhkan botol air mineral bekas ukuran 1,5 liter, nozzle, plastisin, dan lakban. “Botol diisi air, takaran air harus diperhatikan. Idealnya di bawah 500 mililiter. Kemudian menghitung tekanan, sudut, dan arah angin. Botol dipasang di-launcher kemudian diluncurkan seperti roket,” katanya.
Berbeda dengan Nino yang menggunakan tiga buah sayap pada sisi-sisi botol, Rakha, 13 asal SMP Muhammadiyah 1 Surakarta memilih menggunakan empat buah sayap pada bagian belakang botol.
“Di sini kan bebas berkreasi. Menurut saya, tiga sayap kurang stabil,” tuturnya. Rakha menambahkan, selain tekanan dan takaran air, arah angin pun memengaruhi luncuran roket.
Koordinator Lomba Roket Air, Dharsono, mengatakan lomba ini bertujuan memotivasi anak-anak muda menyukai sains, terutama yang berhubungan dengan kedirgantaraan.
“Dari 450 anak siapa tahu suatu saat akan muncul peneliti-peneliti dan penemu-penemu andal kebanggaan Indonesia,” ujarnya.
Sebanyak 10 anak terpilih nantinya akan mengikuti lomba roket air tingkat nasional di Jakarta. Setelahnya, akan dipilih kembali perancang roket air terbaik untuk mewakili Indonesia di ajang lomba roket air internasioal yang diselenggarakan di Bali.
Salah seorang juri lomba dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Riyadh, menuturkan roket yang mendekati titik yang ditetapkan akan menjadi pemenang. Menurutnya, selain menambah wawasan anak, ajang ini juga dapat digunakan sebagai rekreasi. “Anak-anak bisa belajar sekaligus bersenang-senang dengan roket air,” kata dia. (mtvn/n)