Kamis, 17 September 2015|13:27:42 WIB
PEKANBARU (RRN) - Akibat bencana kabut asap yang sudah hampir satu bulan menyelimuti Kota Pekanbaru, berdampak pada penurunan jual beli masyarakat di pasar-pasar tradisional.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Mas Irba Sulaiman mengatakan, bahwa kabut asap yang terjadi beberapa minggu belakangan ini mengakibatkan penurunan daya jualbeli masyarakat di pasar tradisional yang ada di Kota Pekanbaru.
"Dari pengawasan yang kita lakukan dengan cara memonitor pola distributor dan jualbeli masyarakat, telah terjadi penurunan hingga 40 persen jika dibadingkan hari-hari sebelum kabut asap," ujar Irba ketika ditemui awak media, Rabu (16/9/2015) di kantor walikota.
Irba menyebutkan, untuk pengawasan tersebut pihaknya sudah turun ke enam pasar tradisional yang ada di Kota Pekanbaru. Seperti pasar Rumbai, pasar Sail, pasar pagi Arengka, pasar Dupa, pasar Cikpuan, dan pasar Kodim.
"Dari keenam pasar ini rata-rata mengalami penurunan pembeli. Hal ini dampak dari intruksi Pemko yang membatasi atau mengurangi masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan atau rumah untuk mengindari dampak kabut asap," ungkapnya.
Dengan dijadikannya darurat kabut asap oleh Pemerintah Provinsi Riau, Irba berharap pemerintah pusat mau memberikan bantuan semacam insentif bagi para pedagang terutama pedagang sembako di pasar-pasar tradisional yang mengalami kerugian.
"Inikan sudah darurat bencana asap, bisa ndak kita meminta bantuan semacam insentif untuk para pedagang yang mengalami penurunan omset. Yang jelas, wacana ini sedang disusun Pemerintah Provinsi untuk pendanaannya," harapnya.
Irba juga mengatakan, jika rata-rata pedagang yang berjualan banyak mengeluh ke dirinya terkait penurunan daya beli masyarakat. "Ada pedagang yang mengeluh ke saya seperti pedagang pasar Kodim, yang mengaku pembeli sepi sejak kabut asap semakin pekat," tutupnya. (yan/fn)