Kamis, 17 September 2015|11:07:12 WIB
TEMBILAHAN (RRN) - Kondisi kemarau panjang hingga menyebabkan warga kesulitan air bersih, memicu banyak warga Inhil yang menderita penyakit diare. Bahkan, telah jatuh dua korban meninggal di Kecamatan Batang Tuaka. Berdasarkan keterangan yang diperoleh di lapangan, sejak beberapa hari lalu, terutama sejak kabut asap makin menebal, banyak warga di beberapa kecamatan menderita diare, bahkan harus dirawat serius di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes).
Diduga, penyebab banyak warga yang terserang diare ini disebabkan berkurangnya persediaan air bersih untuk dikonsumsi oleh warga, sehingga mereka mereka mengkonsumsi air yang tidak terjamin kebersihannnya, termasuk air parit.
Selama ini, warga di daerah-daerah mengkonsumsi air hujan untuk minum dan kebutuhan memasak lainnya, tidak kunjung turun hujan saat ini membuat warga mengkonsumsi air rawa dan air sumur yang kemungkinan tidak layak untuk dikonsumsi.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Inhil, dr Saut Pakpahan membenarkan meninggalnya dua warga di Desa Tasik Raya dan Kelurahan Sungai Piring, Kecamatan Batang Tuaka tersebut. "Dua orang meninggal akibat diare, penyebab diare bakteri (kuman) E.Coli bersumber dari air parit," jawab Saut Pakpahan ketika dikonfirmasi awak media.
Untuk diketahui, selama ini warga di daerah-daerah kecamatan di Inhil mengkonsumsi air hujan untuk minum dan kebutuhan memasak lainnya, tidak kunjung turun hujan saat ini membuat warga mengkonsumsi air rawa dan air sumur yang kemungkinan tidak layak untuk dikonsumsi. (teu/rtc)