Kamis, 17 September 2015|10:20:20 WIB
DUMAI (RRN) - Otoritas Bandara Pinang Kampai Kota Dumai kembali membatalkan jadwal penerbangan dua pesawat akibat kabut asap yang belum hilang menyelimuti wilayah ini meski sudah diguyur hujan lebat dua hari belakangan. Pembatalan jadwal penerbangan dua pesawat itu disebabkan jarak pandang pilot kembali terganggu dan terhalang oleh kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Kabut asap yang menyelimuti Kota Pengantin inilah yang membuat pembatalan jadwal penerbangan.
"Kita dari Otoritas Bandara Pinang Kampai Kota Dumai, memutuskan menunda bahkan membatalkan penerbangan dan kedatangan pesawat komersil yang memiliki rute ke Bandara Pinang Kampai," kata Kepala UPT Bandara Pinang Kampai Dumai, Catur Hargowo, kepada media, Rabu (16/9/15).
Dijelaskannya, jarak pandang sejak pagi hingga siang adalah sekitar atau bahkan kurang dari 1.000 Meter. Sementara jarak pandang pada kondisi normal seharusnya mencapai 4.000 hingga 4.500 Meter. Sehingga jarak tersebut dianggap sangat tidak aman untuk keselamatan penerbangan.
"Dua pesawat atau penerbangan yang batal terbang tersebut merupakan milik dua maskapai, yakni Pelita Air Carteran Pertamina dan Chevron serta Maskapai Trans Nusa dengan tujuan atau rute Dumai-Jakarta dan Dumai-Batam," ujar Catur Hargowo.
Dia melanjutkan, pembatalan penerbangan di Bandara Pinang Kampai Kota Dumai sebelumnya telah terjadi sejak Jum'at (11/9) lalu dan terus berlanjut hingga kini. Penyebabnya sendiri adalah kondisi jarak pandang bagi pilot sangat tidak aman karena terhalang pekatnya kabut asap. "Sebelumnya pembatalan penerbangan atas beberapa maskapai telah terjadi sejak Jum'at (11/9) lalu dan terus berlanjut hingga Senin (14/9) lalu. Sementara Selasa (15/9) kemarin, Bandara Pinang Kampai telah sempat kembali beroperasi, namun akibat kondisi udara kembali memburuk tampaknya pembatalan dilanjutkan," ujarnya.
Pantauan dilapangan, kendati hujan deras sempat mengguyur Kota Dumai sejak beberapa waktu lalu, namun tak membuat kondisi udara Kota Dumai menjadi pulih atau kembali membaik. Pasalnya, sesuai pantauan Satelit NOAA dan pantauan dilapangan petugas, Kota Dumai tidak memiliki atau nihil titik api (Hot Spot). Sehingga kabut asap kiriman yang terbawa angin ini, diduga akan terus kembali menyelimuti udara Kota Dumai. Pemerintah Kota Dumai melalui berbagai instansi terlihat disibukan melakukan pembagian masker kepada masyarakat terkusus bagi pengguna jalan raya.
Langkah pembagian masker sendiri dalam rangka mengantisipasi menambahnya jumlah penderita Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat dampak terhirupnya kabut asap tercampuri partikel halus bekas kebakaran lahan dan hutan dari beberapa daerah tetangga. (teu/grc)