Ahad, 09 Maret 2025|11:42:56 WIB
RadarRiaunet | Jakarta - Pada Kamis, 6 Maret 2025, Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan penting dengan sejumlah pengusaha besar Indonesia yang dikenal dengan julukan '9 Naga'. Pertemuan yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta ini menarik perhatian publik setelah dibagikan melalui akun Instagram Sekretariat Kabinet. Postingan tersebut mendapat respons luar biasa, dengan hampir 17 ribu suka dan ribuan komentar dari warganet, menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap pembahasan yang terjadi di dalam pertemuan tersebut.
Beberapa nama besar yang hadir dalam pertemuan ini antara lain Anthony Salim, Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata. Mereka adalah pengusaha yang sangat berpengaruh dalam dunia bisnis Indonesia dan telah lama dikenal sebagai tokoh utama yang berperan dalam perekonomian negara.
Dalam kesempatan ini, Presiden Prabowo bersama para pengusaha mendiskusikan beberapa isu ekonomi strategis yang akan mendukung percepatan pembangunan Indonesia. Beberapa topik utama yang dibahas meliputi program makanan bergizi gratis untuk seluruh lapisan masyarakat, percepatan pembangunan infrastruktur, pengembangan industri tekstil dalam negeri, hingga swasembada pangan dan energi. Selain itu, mereka juga membahas upaya industrialisasi dan pembentukan Badan Pengelola Investasi Danantara yang diharapkan dapat mengelola investasi besar untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Sekretariat Kabinet menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memberikan apresiasi tinggi kepada para pengusaha atas dukungan yang diberikan terhadap kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Dalam pertemuan yang berlangsung akrab dan penuh kehangatan tersebut, terbukti bahwa hubungan antara pemerintah dan sektor swasta tetap solid dan penuh komitmen untuk bersama-sama mengatasi tantangan ekonomi global dan mempercepat pembangunan di tanah air.
Pertemuan ini tidak hanya mencerminkan hubungan harmonis antara pemerintah dan pengusaha, tetapi juga menandai langkah penting dalam upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan nasional melalui kolaborasi yang erat dengan sektor swasta.***