Senin, 27 Juli 2020|21:13:41 WIB
RADARRIAUNET.COM: Pasar tablet diyakini saat ini tengah bertumbuh. Salah satu faktor pendukungnya adalah kebijakan work from home yang dijalankan oleh mayoritas korporasi di kota besar seperti Jakarta.
Sementara di sektor pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan belajar mengajar secara daring hingga akhir tahun ini. Untuk pasar tablet Indonesia, tidak banyak produsen gadget yang ikut meramaikan.
Sejak awal, Huawei telah menyebut bahwa tablet ini cocok untuk para pengguna yang cukup banyak mengonsumsi konten hiburan. Pengalaman kami membuktikan hal tersebut dan beberapa hal lainnya.
Saat dibuka dari kotak penjualan Huawei MatePad, tak terasa seperti tablet kelas menengah yang biasa saja. Balutan warna abu-abu yang dipasang lebih memberikan kesan elegan, yang sebenarnya cocok untuk kalangan profesional.
Bodi aluminium membuatnya punya motif matte, yang cukup nyaman dipegang, tentunya tidak licin. Tablet ini mengusung layar 10,8 inci dengan panel IPS LCD dan resolusi 1200 x 2000 piksel.
Resolusi ini tergolong proporsional selama kami menggunakannya. Pada sisi horizontal Anda akan melihat kamera depan pada bezelnya. Ia tak mendukung koneksi seluler via kartu SIM, sehingga hanya menyediakan satu slot Micro SD.
Tombol power berada pada pinggir atas agak ujung, tak jaun dengan tombol volume pada sisi lain. Posisi tombol ini cukup unik, dan tampaknya mengacu pada penggunaan tablet model landscape.
Aspek lain yang cukup menarik dari antarmukanya adalah kehadiran lubang speaker dalam dua pasang di sisi atas dan bawah jika posisi tablet vertikal. Ini diklaim dapat memberikan efek stereo yang lebih baik saat menonton film.
Apalagi, mereka telah menanamkan teknologi Harman Kardon, yang sudah dikenal sebagai penyedia perangkat audio untuk berbagai segmen. Sebagai tablet terkini, ia telah menggunakan port USB-C dan pengisian daya cepat 18W.
Antarmuka
Huawei MatePad menggunakan Android 10 dengan balutan antarmuka EMUI 10. Seperti smartphone Huawei lainnya yang meluncur tahun ini, ia tak lagi menggunakan Google Mobile Services.
Beberapa ciri yang langsung terlihat adalah hilangnya ikon Play Store dan Chrome pada halaman utama. Saat ini, Huawei terus memperkaya ekosistem mandiri HMS (Huawei Mobile Services) dengan terus menambah aplikasi yang mendukung.
Jika Anda sudah lama menggunakan layanan Google, memang harus melakukan pembiasaan karena akan terasa beberapa hal yang berbeda. Berhubung tablet hadir bukan sebagai perangkat utama pada umumnya, adaptasi ini bisa saja lebih cepat.
Trik yang bisa kami bagikan adalah mengakses layanan seperti Gmail, Google Drive, atau Youtube via peramban bawaan. Gmail juga bisa terhubung lewat aplikasi Mail bawaan.
Huawei mencoba memastikan beberapa aplikasi yang belum hadir sepenuhnya di AppGallery tetap bisa dipasang dan digunakan. Salah satu akses cepat yang tersedia adalah lewat Petal Search, semacam mesin pencarian Huawei yang dapat mengarahkan ke situs resmi penyedia aplikasi.
Contohnya adalah WhatsApp, yang ketika Anda ingin memasangnya via AppGallery, akan diarahkan ke situs resminya via browser, kemudian diminta untuk menginstal APK WhatsApp. Hal ini tidak begitu mengganggu karena hanya dilakukan sekali. Selain PIN dan kunci pola, Huawei MatePad juga mendukung face recognition.
Kamera
Kamera pada tablet sesungguhnya bukan fitur utama yang ingin dipamerkan. Hal ini juga berlaku untuk Huawei MatePad. Namun, para produsen tetap berusaha meningkatkan kualitas komponen tersebut.
Mengacu pada spesifikasi, Huawei MatePad punya kamera belakang dan kamera depan 8MP. Ini berarti Anda bisa berekspektasi bahwa kualitas foto atau video yang ditanam akan sama hasilnya.
Sejauh pengalaman penggunaan, hal tersebut terbukti. Hasil jepretan dari kedua kameranya menghasilkan kualitas yang lumayan untuk produk tablet.
Selama Anda memanfaatkan cahaya di luar ruangan, baik ketika terik maupun agak mendung, hasil foto dari Huawei MatePad tidak mengecewakan.
Walau tak menggunakan teknologi Leica seperti smartphone premiumnya, Huawei tampaknya menanamkan algoritma yang dapat mengoptimalkan detail objek dan warna. Untuk meningkatkan kualitas, Anda bisa mengaktifkan mode HDR.
Performa
Mulai review Huawei MatePad dan tablet lain berikutnya, kami memutuskan untuk tidak menampilkan performa secara angka, seperti skor PCMark dan 3DMark. Pertimbangannya adalah peran tablet yang mayoritas digunakan sebagai perangkat kedua, saat konsumen ingin mendapatkan pengalaman penggunaan via layar yang lebih lebar.
Oleh karena itu, penggunaannya tidak akan lebih intensif dari memakai smartphone untuk kebutuhan sehari-hari.
Spesifikasi Huawei MatePad tergolong menengah, ia mengadopsi chipset Kirin 810 GPU Mali-G52 MP6. Selama menggunakannya, performa yang disajikan tergolong mulus. Tak ada lag ketika menggeser panel secara cepat atau membuka beberapa aplikasi sekaligus.
Dengan layar yang besar tentunya memberikan visual yang lebih nyaman saat menonton video. Satu kekurangan yang cukup terasa adalah memori internal yang hanya 64GB untuk varian tertinggi. Oleh karena itu, memang wajib untuk penggunanya membeli Micro SD tambahan.
Pengalaman bermain game dan menonton film via streaming juga cukup menyenangkan. Game seperti Asphalt 9: Legends yang menyediakan kualitas visual tinggi juga dapat dimainkannya dengan lancar. Anda dapat mengakses pengaturan grafis pada menu settings, dan mengubah mode bawaan menjadi pengaturan tertinggi.
Pengalaman menonton film juga cukup baik, kualitas visual yang tajam sesuai dengan resolusi yang dipasang film sudah memadai untuk disajikan pada perangkat dengan layar besar. Saat dipakai untuk menonton dalam waktu yang cukup lama, baterainya tergolong awet.
Daya 7.150 mAh membuat ia dapat beroperasi lebih dari satu hari tanpa diisi ulang. Salah satu faktor pendukungnya adalah koneksi internet via WiFi yang membuat konsumsi baterai lebih irit.
Kesimpulan
Huawei MatePad adalah tablet yang cukup menggiurkan, terutama untuk konsumen yang ingin menikmati konten hiburan dengan layar besar. Selain menyajikan kualitas visual yang bagus dan warna bodi yang elegan, tablet ini juga menyediakan dukung video dan audio yang cukup banyak.
Memori internal yang terbatas menjadi salah satu kekurangan, terutama karena kualitas film saat ini yang semakin baik menuntut ruang penyimpanan yang lebih besar. Ini akan sangat terasa untuk mereka yang menyimpan film dalam jumlah banyak dan kualitas tinggi. Indonesia merupakan salah satu pasar pertama yang kedatangan Huawei MatePad.
Medcom