Kamis, 04 Juni 2020|09:56:28 WIB
RADARRIAUNET.COM : Belum Lama ini di Kelurahan Talang Mandi/ Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis kembali terjadi pencemaran lingkungan yang diduga dilakukan pabrik kelapa sawit milik PT. PCR terletak di Jalan Purnama RT. 05/RW. 06 Kelurahan Talang Mandi Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.
Akibat limbah tersebut empat puluh KK warga Kelurahan Talang Mandi tanamanya rusak total seperti tanaman kelapa sawait berumur puluhan Tahun, tanaman Padi tanaman, Ubi Kayu, pisang, tanaman ubi Jalar dan tanaman sayur mayur."Di depan mata saat ke lokasi terlihat tanaman warga tersebut mati," kata salah satu warga yang tidak ingin disebutkan nama baru-baru ini.
Berdasarkan pantauan awak media, Selasa 12 Mei 2020 Pukul 09.30 WIB belasan warga yang kena limbah tersebut mendatangi rumah kediaman Harefa wartawan Radar Riau dengan tujuan untuk mengekpose beritanya di media Radar Riau terkait pencemaran lingkungan yang dilakukan PT. PCR.
"Sayangnya bos-bos PKS tersebut tidak berada di tempat," papar warga yang terkena imbas limbah tersebut.Salah seorang security yang enggan identitasnya disebut mengatakan, pimpinannya sedang tidak berada di tempat.
“Bos kami tidak berada di Pabrik saat ini” ujarnya.
Security PT PCR mengakui memang benar limbah di kolam terakhir hari itu telah dibongkar.
"Sudah dibongkar kemarin akibat tidak tertampung lagi volumenya sebab hujan yang terus menerus turun," terangnya.
Security itu kemudian meminta identitas seluruh warga yang terdampak dan akan menyampaikan ke pimpinannya.
“Begini aja caranya pak, tolong didata Nama-nama orang atau warga yang terkena limbah PKS tersebut, lalu diserahkan kepada ketua RW. 06 Bapak Budiono biar Bapak Ketua RW tersebut yang menyerahkan nama kelurga tersebut ke pihak Perusahaan (PCR), udah aman itu. Jelas diganti rugi oleh perusahaan,” sebutnya.
Sebab sambung Security itu, hal yang sama sudah pernah terjadi waktu pertama sekali perusaan didirikan.
"Dan waktu itu semua yang terdampak di ganti rugi," ujar security PKS.
Terpisah Ketua RW.06 Budiono mengatakan, sebelumnya juga pernah terjadi untuk itu tolong bersabar.
"Secepat mungkin diantar nama-nama warga yang terdampak limbah tersebut agar segera diserahkan kepada saya supaya cepat di proses oleh perusaahn (PT. PCR)," ujar Budiono.
RRN/DH