Senin, 02 Maret 2020|11:30:01 WIB
RADARRIAUNET.COM: Bentrok terjadi antara sejumlah oknum anggota TNI dengan polisi di Jalan Lintas Sumatera titik Tarutung-Sipirok, Silangkitang, Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Kamis (27/2) siang pekan lalu.
Akibat peristiwa itu, enam personel polisi dan satu warga mengalami luka-luka. Selain itu, satu markas polsek rusak. Pasca-insiden itu, dua aparat keamanan tersebut sudah melakukan mediasi agar keributan tidak menyebar luas.
Dikutip dari TribunMedan.com, Jumat (28/2) Dandim 0210/TU Letkol Czi Roni Agus Widodo melalui Pasintel Kapten Ctp Sodogoron Situmorang mengatakan, insiden itu terjadi karena dipicu oleh kesalahpahaman.
Situmorang mengatakan, peristiwa bentrok tersebut terjadi saat Danki tengah dalam perjalanan dari Tapanuli Selatan menuju markasnya di Lapo Gambiri. Di dalam perjalanan ada kemacetan yang diakibatkan kecelakaan truk.
Saat itu, sambungnya, Danki terlibat keributan dengan Kapolsek Pahae Jae di lokasi. Informasi keributan tersebut pun sampai ke dirinya. Dia pun langsung menghubungi Danki yang masih adik lettingnya agar tidak terpancing dalam suasana keributan. Hal tersebut kata Situmorang juga telah ditengahi oleh Danramil Pahae Jae.
Namun saat sudah bubar, ternyata terjadi gesekan antara anggota dari Kompi dengan sejumlah petugas kepolisian di TKP. "Kondisi saat ini sudah kondusif dan aman terkendali," ujar Pasintel Situmorang, dikutip dari TribunMedan.com, Jumat (28/2).
Sambungnya, kejadian tersebut telah ditangani dan dilakukan langkah-langkah persuasif. Pasca-kejadian itu, lanjutnya, Koramil dari Pahe Jae dan Pahae Julu telah ditempatkan membantu pengamanan dan penjagaan di Polsek Pahae Jae dan Pahae Julu.
Ia pun meminta semua pihak dapat menahan diri dan tidak terprovokasi dalam menanggapi kejadian tersebut. Untuk langkah pencegahan terjadinya bentrok susulan, Batalyon 123 menerapkan pencabutan izin keluar prajurit untuk sementara.
"Semua prajurit diam di Batalyon tidak boleh keluar barak dan izin keluar dicabut, sementara," katanya.
Saat ini dilakukan upaya perdamaian mulai dari tingkat paling bawah sampai tingkat pimpinan. Sementara itu, Kabag Humas Polres Tapanuli Utara Walpon Barimbing mengatakan, mediasi juga sedang berlangsung dan kedua belah pihak sudah saling bermaaf-maafan.
"Intinya sudah terjadi mediasi dan diambil jalan terbaik dalam hal ini TNI Polri sudah saling bermaaf-maafan,"ujar Barimbing.
Saling memaafkan
Pasca-bentrok antara pihak kepolisian dan TNI di Pahae Jae, Tapanuli Utara, Kamis (27/2), kedua belah pihak langsung melakukan mediasi dan dipimpin Danrem 023 Kawal Samudera di Mapolres Tapanuli Utara, Jumat (28/2).
Komandan Korem 023 Kawal Samudera Kolonel Infanteri Tri Saktiyono langsung turun ke lokasi dan memimpin mediasi antara kedua pihak yang berselisih. Tri mengatakan, setelah kejadian kemarin, pihaknya langsung melakukan mediasi awal. Anggota TNI dari Batalyon 123 Rajawali sudah dikumpulkan dan diperiksa.
Pada hari ini, Jumat (28/2), kata Danrem, juga sudah dilakukan pertemuan kembali antara anggota Yonif 123 Rajawali dan anggota Polsek Pahae Julu bersama Dandim, Danyon, dan Kapolres untuk saling bermaafan dan kembali menjalin hubungan yang baik.
"Dan beberapa anggota Yonif dan Kodim sudah dikoordinir untuk bersama-sama memperbaiki kantor polsek yang rusak," kata Danrem.
Sementara Kasubbag Humas Polres Taput Aiptu W Baringbing dikonfirmasi mengenai kejadian itu dan membenarkannya.
"Saat ini situasi aman dan terkendali. Dan pimpinan dari kedua instansi saat ini berada di Polres Taput untuk penyelesaian kesalahpahaman tersebut. Yang hadir saat ini Danrem 023/KS, Danyon 123 Rajawali, Dandim taput, Kapolres Taput, dan Wadir Intelkam Polda Sumut," ujar Baringbing.
Dari pertemuan tersebut, kata Baringbing, permasalahan sudah selesai dan TNI-Polri tetap solid di Taput. "Masalahnya sudah selesai, antara keduanya sudah saling maaf-maafan dan berpelukan," tukas Baringbing.
Sementara, soal dua personel Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) yang kebetulan sedang melintas dan ikut menjadi korban juga sudah mendapat perawatan.
"Hanya kesalahpahaman saja bukan berkelahi dan perkara ini sudah ditangani pimpinan kita dari TNI dan Polri, kondisi keduanya juga sudah mulai sehat dan berobat jalan," ujar Kasubbag Humas Polres Tapsel Iptu Alpian Sitepu.
Disebutkan, akibatnya, sejumlah polisi dan warga mengalami luka-luka. Korban luka antara lain Kapolsek Pahae Jae Polres Tapanuli Utara AKP Ramot S Nababan dan tiga personelnya, Aipda David Marganti Simatupang, Brigadir Dodi Sianturi, dan Brigadir Ricardo Sitompul.
Lalu dua personel dari Polisi Resor Tapanuli Selatan, yakni Kapos Lantas Polsek Sipirok Ipda Bangun Siregar, Aiptu Velberik Sitompul Dan satu warga yang kebetulan sedang melintas.
RR/kps/zet