Rabu, 26 Februari 2020|10:45:16 WIB
RADARRIAUNET.COM: Anwar Ibrahim mengaku telah memohon kepada Mahathir Mohamad untuk tetap menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia. Namun, Mahathir menolaknya.
Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia), Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al Mustafa Billah Shah, sudah menerima surat pengunduran diri Mahathir sebagai perdana menteri pada hari Senin. Namun, Sultan Abdullah menunjuk politisi 94 tahun itu sebagai PM sementara sampai PM baru dilantik.
Politisi yang tercatat sebagai perdana menteri tertua itu pernah berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar ketika keduanya bersekutu dalam koalisi Pakatan Harapan (PH) dalam pemilu 2018 untuk mengalahkan Najib Razak dan partainya, UMNO. (Baca: BREAKING-Mahathir Mohamad Mundur sebagai PM Malaysia)
Anwar yang merupakan Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) telah mengajukan permohonan atas nama partainya dan koalisi Pakatan Harapan dalam pertemuan kemarin. Tetapi negarawan lanjut usia itu menolak.
“Saya memohon padanya atas nama (Partai) Keadilan (Rakyat) dan Pakatan (Harapan), agar pengkhianatan ini dapat diatasi bersama. Tapi dia punya pikiran yang berbeda," ujar Anwar, seperti dikutip The Star, Selasa (25/2/2020).
Anwar menganggap beberapa politisi PKR dan partai lain dari koalisi Pakatan Harapan berkhianat karena melakukan pertemuan dengan partai-partai oposisi termasuk UMNO pada hari Minggu. Pertemuan itu diduga untuk membentuk pemerintahan baru yang mencegah transfer kekuasan dari Mahathir ke Anwar.
"Dia pikir dia seharusnya tidak diperlakukan seperti itu...untuk mengasosiasikan dia bekerja dengan para (pemimpin) itu," kata Anwar ketika bertemu di luar markas PKR setelah dia kembali dari audiensi dengan Yang di-Pertuan Agong di Istana Negara kemarin.
Ditanya apakah Mahathir merasa bertanggung jawab atas kekacauan politik yang terjadi di negara tersebut, ia menjawab bahwa Mahathir tidak boleh disalahkan.
Dia juga mengatakan nama Mahathir "dimanfaatkan". "Namanya dimanfaatkan oleh orang-orang di dalam partai saya dan di luar. Dia mengulangi apa yang dia katakan kepada saya pada hari sebelumnya bahwa dia tidak memiliki peran di dalamnya," ujarnya mengacu pada apa yang disebut Anwar sebagai pengkhianatan tersebut.
"Dia membuatnya sangat jelas bahwa dia tidak akan pernah bekerja dengan mereka yang terkait dengan rezim masa lalu," imbuh dia.
Ditanya apakah dia akan tetap menjadi perdana menteri kedelapan negara itu, Anwar, yang adalah anggota Parlemen Port Dickson, hanya tersenyum dan berkata; "Kita akan lihat."
Pada audiensi dengan Raja Malaysia, Anwar mengatakan pertemuan itu untuk mengekspresikan dan bertukar pandangan, seperti juga untuk meminta saran dari sang raja untuk kepentingan perdamaian dan stabilitas negara.
Seperti beritakan sebelumnya, Mahathir telah mengajukan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri serta sebagai ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau Partai Bersatu kemarin.
RR/SND