Kamis, 10 September 2015|09:50:35 WIB
PEKANBARU (RRN) - DPRD Kota Pekanbaru melalui Komisi I sangat prihatin sekaligus resah terhadap tempat hiburan seperti karaoke keluarga yang dijadikan ajang maksiat bagi sekelompok masyarakat. Penyalahgunaan tempat karaoke oleh sebagian masyarakat tersebut diperkuat dengan adanya temuan Badan Narkotika Nasional (BNN) di salah satu karaoke yang ada di Pekanbaru.
Dari temuan tersebut, BNN mendapati pengunjung karaoke Koro-Koro sedang berbuat mesum. Melihat kondisi moral yang rusak dan penyalahgunaan fungsi tempat hiburan, Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti prihatin dengan perbuatan muda-mudi yang tertangkap tangan berbuat mesum."Seakan-akan muda-mudi itu mendapat sarana dalam melancarkan aksinya berbuat mesum," katanya kepada awak media Rabu (9/9/2015).
Untuk itu, kata Ida, sebelum mewabah penyakit masyarakat di kalangan muda-mudi, sedianya instansi terkait tanggap melakukan pengawasan.
"Apakah pihak karaoke ini sudah menjalankan regulasi atau malah terjadi penyimpangan? Maka, kami minta cek ke lokasi seperti apa kondisi di lapangan. Karena kami mendengar di sana, ada kamar yang membebaskan pengunjung mau ngapain saja," jelasnya.
Sejatinya, lanjut Politisi Partai Golkar ini setiap karaoke di Kota Pekanbaru harus menjunjung tinggi norma yang berlaku di Bumi Melayu yang kental dengan norma agama dan adat istiadat. "Setiap tempat karaoke diminta mengedepankan kebudayaan melayu, bukan malah mencontoh budaya barat," paparnya.
Terakhir, Ida juga mengimbau kepada para pengusaha seperti tempat karoeka untuk membuat langkah antisipasi seperti memajangkan CCTV disetiap ruangan. (teu/rpg)