Rabu, 29 Januari 2020|10:47:36 WIB
RADARRIAUNET.COM: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku ingin meningkatkan efisiensi BUMN bidang pertahanan dengan menekan produk impor dan meningkatkan ekspornya. Hal itu dikatakannya saat meninjau proyek pengembangan kapal selam KRI Alugoro-405 di PT PAL Indonesia (Persero) di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Saya ingin memastikan bahwa program pengembangan alutsista dapat memperkuat industri pertahanan di negara kita," ujar Jokowi.
Untuk mencapai pengembangan alutsista, kata Jokowi, maka diperlukan pembenahan ekosistem industri pertahanan terlebih dahulu. Bentuknya, membuat klaster industri pertahanan di bawah BUMN,menyitat dari CNNI Senin (28/01/2020).
Ke depan, Jokowi ingin pengembangan industri lokal ini dapat menekan ketergantungan terhadap barang impor. Ia ingin BUMN bisa meningkatkan efisiensi manajemen tata kelolanya. "Sehingga kita bisa memproduksi bukan hanya alat-alat militer dan pertahanan," kata Jokowi.
Rencananya, belanja pertahanan dalam APBN sebesar Rp127 triliun akan diarahkan ke industri pertahanan. Ia pun berharap 15 tahun mendatang industri pertahanan di Indonesia bisa mencakup pangsa pasar yang lebih luas.
"Sehingga tata kelolanya bisa direncanakan, bisa dibangun sebuah rencana panjang yang baik dan investasinya lebih terarah. Tidak kalah pentingnya adalah perluasan pasar ekspor produk-produk BUMN cluster industri pertahanan. Yang ini juga saya lihat beberapa sudah dilakukan," jelas Jokowi.
Untuk menghasilkan produk alustista yang berdaya saing, Jokowi meminta untuk mengadopsi konsep digitalisasi. Langkah penting yang harus segera diambil BUMN yaitu berpartner dengan perusahaan luar negeri yang memikiki reputasi.
"Saya kira akan lebih cepat mengadopsi ini. Kita juga harus mampu mengatasi lompatan teknologi militer dalam jangka 50 tahun ke depan," ujarnya.
"Kami berharap bisa memahami seluruh teknologi yang mengarah ke sistem penginderaan jarak jauh, serta IT yang mengarah pada sistem senjata yang otonom serta pertahanan siber," pungkas Jokowi.
Kapal Selam Alugoro saat melakukan uji coba di Selat Bali, Selasa (21/1Kapal Selam Alugoro saat melakukan uji coba di Selat Bali, Selasa (21/1).
Dalam kunjungan ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan A. Djalil, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Ikut juga dalam rombongan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Kapolri Jenderal Idham Aziz, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta Staf Khusus Presiden Fadjroel Rachman dan Putri Tanjung.
Kapal selam Alugoro merupakan kapal selam ketiga dari batch pertama hasil kerja sama antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
yang mampu membangun kapal selam.
Berdasarkan keterangan resmi PT PAL, Kapal Selam Alugoro merupakan kapal selam jenis Diesel Electric Submarine U209/1400 Chang Bogo Class. Kapal Selam pertama yang dirakit di Indonesia itu memiliki panjang 61,3 meter.
Kapal selam itu diklaim mampu bergerak dengan kecepatan 21 knot ketika berada di bawah air dan 12 knot ketika di permukaan dan mampu membawa 40 kru. Tinjau Kapal Selam Alugoro, Jokowi Adopsi Pertahanan SiberFoto: CNN Indonesia/Timothy Loen
Untuk kemampuan jelajah, kapal selam Alugoro mampu bergerak selama 50 hari. Kapal selam itu juga didesain dengan life time hingga mencapai 30 tahun.
Melalui keterangan tertulis di web Sekretariat Negara, kunjungan kerja Jokowi di Jaw Timur langsung dimulai di PT PAL Indonesia (Persero) usai tiba di Bandara Internasional Juanda.
Usai meninjau proyek kapal selam, Jokowi kemudian menggelar rapat terbatas membahas strategi pertahanan Indonesia ke depan, salah satunya soal industri alutsista.
RR/DRS/CNNI