Rabu, 22 Januari 2020|12:30:15 WIB
RADARRIAUNET.COM: Aktor Baim Wong menyebut Raline Shah selalu mengonsep apa pun yang ada dalam hidupnya, termasuk kado yang diberikan untuk Kiano Tiger Wong yang sengaja bertema binatang.
"Ya, nanti suami aku juga terkonsep," ucap Raline sambil tertawa dalam vlog Baim Paula seperti dikutip Kompas.com, Selasa (21/1/2020). "Dikonsepin dulu ya," sindir adik Raline, Rollin, hingga mengundang gelak tawa Baim dan Paula yang mendengarnya.
Sikap Raline itu yang membuat Baim akhirnya melihat artis kelahiran 1985 itu sebagai wanita yang menyeramkan. Raline Shah Tak Takut Persaingan Bisnis Rollin Shah mengatakan, yang membuat kakaknya masih betah melajang sampai sekarang karena di mata Rollin, kakaknya adalah perwakilan wanita zaman sekarang yang terkesan menyeramkan.
Bukannya menyangkal, Raline justru membenarkan pendapat Baim Wong dan adiknya yang menyebut dia menyeramkan. Ternyata Ini Alasannya "Iya (menyeramkan) sih," kata Raline sambil menggendong Kiano. Menurut Raline, menjadi seorang wanita memang harus menyeramkan karena di matanya, semua laki-laki itu terlihat jahat.
"Karena jadi cewek memang kita harus menyeramkan. Karena laki-laki itu semuanya jahat, dan yang baik harus ditakutin untuk stay baik, jadi (cewek) harus seram," ujar Raline.
Aksi sosial
Artis peran Raline Shah ini memang sering terlibat dalam beragam kegiatan sosial. Pekan lalu, Raline sebagai salah satu pendiri Yayasan Bakti Nusantara, membagikan kisah mengenai 35 murid sekolah dasar di Nabire, Papua.
Raline akan membangun asrama di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia. "Hari ini kami menerima sumbangan dari Bosch untuk bikin asrama di Papua. Saya atas nama yayasan, di mana saya co-founder-nya, Bakti Nusantara, kami membantu daerah-daerah 3T di Indonesia," kata Raline saat konferensi pers di Kafe Kisaku, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Daerah 3T itu salah satunya ada di pulau Papua. Para murid SDN Muko di distrik Yaro harus berjuang untuk bisa sampai di sekolah. "Mereka mempunyai sekolah, tapi anak-anaknya ternyata harus jalan dari gunung, melewati hutan tiga jam setiap harinya untuk ke sekolah dan pulang," ucap Raline.
Terkait hal itu, Raline akan mengunjungi lokasi tersebut untuk kali pertama pada 28 Februari 2020 mendatang. Kata Raline, butuh waktu sembilan jam 30 menit sampai tiba di lokasi yang akan dituju. Ini juga kali pertama yayasannya membangun asrama karena biasanya mereka membangun sekolah.
"Karena alhamdulillah SD-nya lumayan oke dan SD-nya sudah bagus, tapi anak-anaknya ini lho yang dari pedalaman, mereka belum bisa belajar dengan efektif kalau harus pulang balik," tutur Raline.
Menurut lulusan National University Singapura ini, parapekerja seni perlu turut dalam aksi sosial. "Menurut saya, bakti sosial apalagi untuk pekerja seni itu sangat penting karena kita mempunyai sedikit wadah untuk orang mau mendengar kita," jelas Raline. Raline menuturkan dengan kelebihan tersebut seharusnya bisa dipakai untuk niat positif. "Kenapa tidak kita menggunakan itu dengan baik dengan bisa membantu orang lain juga kan," ucap Raline.
RR/kps/zet