Senin, 09 Desember 2019|11:27:10 WIB
RADARRIAUNET.COM: Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir mencopot Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara.
Pencopotan Ari tersebut dilatarbelakangi oleh temuan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atas motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di pesawat baru milik Garuda berjenis Airbus A3330-900 Neo. Pesawat tersebut melakukan perjalanan perdananya dari pabrik Airbus di Perancis.
"Dengan itu, saya akan memberhentikan Saudara Direktur Utama Garuda dan tentu proses ini kami, karena Garuda adalah perusahaan publik, akan ada prosedur lainnya," kata Erick Thohir.
Lantas, berapa harta kekayaan Ari Askhara? Dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id, tercatat harta kekayaan Ari sebesar Rp 37.561.339.665.
Data tersebut berdasarkan laporan hasil kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) milik Ari tertanggal 28 Maret/Periodik-2018. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan data LHKPN periode sebelumnya yang berjumlah Rp 29.392.625.000.
Mayoritas harta kekayaan Ari berupa tanah dan bangunan yang memiliki nilai Rp 23.275.000.000. Dari laporan itu, diketahui Ari memiliki sejumlah bidang tanah di beberapa kota, yaitu Jakarta Timur, Bogor, Bekasi, Buleleng, Denpasar, dan Gianyar.
Untuk kekayaannya di bidang alat transportasi dan mesin, total ia memiliki tiga mobil dengan nilai Rp 1.370.000.000. Namun, tak ada motor Harley dan sepeda Brompton dalam laporan itu.
Tercatat ia memiliki mobil Mitsubishi Pajero Sport Jeep tahun 2012 seharga Rp 325.000.000. Ia juga memiliki dua mobil mewah, yaitu mobil Mazda 6 sedan tahun 2017 senilai Rp 420.000.000 dan mobil Lexus minibus tahun 2016 seharga Rp 625.000.000.
Sementara itu, harta bergerak yang dimiliki oleh Ari bernilai Rp 95.000.000. Ari memiliki harta di bidang kas dan setara kas dengan total nilai Rp 10.441.339.665. Ia juga tercatat memiliki harta lainnya yang berjumlah Rp 2.380.000.000.
Kini, jabatan Ari Askhara digantikan oleh Fuad Rizal yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
"Tadi sudah kami konfirmasi Plt Dirut (Direktur Utama) adalah Direktur Keuangan," kata Budi Karya Sumadi di Jakarta, Jumat (6/12).
Erick Mau Rombak Total Garuda
Dilansir dari detik.com, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan tidak menutup kemungkinan akan merombak jajaran direksi dan komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Hal ini buntut skandal Harley Davidson dan Brompton ilegal yang melibatkan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara. "Saya rasa nggak masalah ganti total kalau memang itikad baik ganti total," kata Erick saat ditemui di Tangerang Selatan, Jumat (6/12).
Menurutnya, Indonesia banyak diisi orang-orang bertalenta. Sehingga tidak sulit jika harus mengganti jajaran direksi dan komisaris Garuda. "Banyak lah figur-figur bagus. Jangan kayak Indonesia sulit talent," ucapnya.
Meski demikian Erick mengatakan, tidak hanya Garuda yang menjadi fokusnya. Namun jajaran BUMN-BUMN lain juga akan dirombak jika dirasa memiliki kinerja yang tidak bagus.
"Kalau memang kotor-kotor kita bongkar-bongkar lah. Ini kan amanah yang saya rasa Pak Presiden sudah buat statement terbuka. Bongkar mana BUMN yang selama ini nggak benar," ujarnya.
Erick menyebut tindakannya bongkar pasang bos-bos BUMN mendapat dukungan positif dari Joko Widodo (Jokowi). "Tadi beliau (Jokowi) sampaikan positif. Ini memang waktunya kalau memang harus bersih-bersih," tutupnya.
RR/dtc/zet