Strategi Pemkab Inhil Antisipasi Karhutla
Bupati Inhil HM Wardan Meninjau langsung kawasan karhutla. Foto: Humas

Strategi Pemkab Inhil Antisipasi Karhutla

Kamis, 05 Desember 2019|13:20:23 WIB




RADARRIAUNET.COM: Dalam rangka menghadapi musim panas, unsur Forkopimda Indragiri Hilir (Inhil) dan PT Setia Agrindo Mandiri (SAGM), menggelar simulasi untuk penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Simulasi penangganan Karhutla yang dipusatkan di Dusun Minang, Kelurahan Sungai Salak, Kecamatan Tempuling ini juga dilakukan deklarasi penolakan Karlahut bersama Camat, Kepala Desa, masyarakat dan pihak perusahaan.

Wakil Bupati Inhil Syamsuddin Uti, mengharapkan adanya dukungan penuh dari seluruh perusahaan yang dalam upaya pencegahan maupun penanganan Karlahut. "Kami ini tidak minta uang, cuma kami butuh dukungan terhadap peralatan penanganan Karhutla," kata Wabup, Rabu (4/12/19).

Sementara Wakapolres Inhil Kompol R Firdaus senada juga mengimbau pada masyarakat serta perusahaan pemilik kebun untuk membuat kanal, dan embung di sekitaran areal perkebunan milik mereka.

"Yang pasti, kami tentu sangat berterima kasih kepada pihak SAGM yang memberikan fasilitas untuk hal kegiatan ini. Mudah-mudahan ini juga diikuti perusahaan lain," harapnya.

Ditempat yang sama, Humreg PT SAGM Patria Darma mengatakan, sudah ada komitment perusahaan terhadap pencegahan dan penanggulangan Karhutla. Baik yang di wilayah konsesi perusahaan maupun wilayah lain yang ada sekitar mereka.

Indragiri Hilir (Inhil) adalah kabupaten yang rentan dengan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) karena tanah Inhil merupakan tanah rawa dan gambut. Hal tersebut disampaikn Bupati Inhil, M Wardan usai menghadiri Rapat Koordiasi (rakor) Terpadu Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan yang dilaksankandi Gedung Engku Kelana, Tembilahan, Rabu (21/1/2015).

Rapat tersebut dihadiri oleh Bupati Indragiri Hilir, Ketua DPRD, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), jajaran tingkat kecamatan, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa dan lainnya."Daerah yang sering ditemukan Karhutla yakni di Kecamatan Mandah, Pelangiran, Pulau Burung, Teluk Belengkong, dan Kecamatan Gaung,"sebut Wardan.

Menurutnya, lahan gambut jika musim panas akan mengering dan hal tersebut bisa memicu kebakaran hutan dan lahan. Apalagi kedalamn tanah tersebut mencapai satu hingga delapan meter.

Dijelaskan Wardan, bahwa tujuan dari Rapat Koordinasi Terpadu Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Indragiri Hilir ini adalah untuk mengantipasi kebakaran-kebakaran lahan yang lebih besar, dan mewujudkan "Zero Hotspot".

"Kita tidak bisa membebankan hal ini hanya kepada pihak pemerintahan saja, tetapi seluruh lapisan masyarakat juga harus ikut turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan kebakaran hutan,"ujarnya.

Pemerintah, terusnya, sudah melakukan beberapa tindakan, diantaranya yaitu, Pengadaan Sarana dan penunjang operasional penanganan Karhutla, Pemberian insentif kepada kelompok MPA (Masyarakat Peduli Api), Penyusunan Standart operating Procedure (SOP) untuk pencegahan dan penanggulangan Karhutla, serta Sosialisasi pencegahan Karhutla.

"Masyarakat yang membakar lahan akan dikenakan sanksi sesuai dengan pasal 108 jo pasal 69 ayat (1) huruf H UU No 32 TH 2009 yaitu tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan, dimana setiap orang yang melakukan pembakaran lahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 69 ayat (1) huruf H di pidana dengan pidana penjara paling singkat 3 Tahun dan paling lama 10 tahun, dan denda paling sedikit 3 Miliar dan paling banyak 10 Miliar,"tegasnya.

Dalam beberapa waktu terakhir Provinsi Riau khususnya wilayah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diselimuti asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Tetapi, Pemkab Inhil terus melakukan berbagai upaya penanganan karhutla ini.

Pemkab Inhil melakukan pantauan melalui udara yang dipimpin langsung Bupati Inhil, Drs HM Wardan MP bersama Wakil Bupati H Syamsuddin Uti, Unsur Forkopimda Inhil, dan Kepala BPBD Inhil.

Dari hasil pantauan yang dilakukan melalui udara dengan menggunakan helikopter, titik panas yang ada di wilayah Kabupaten Inhil nihil, semoga ini bisa bertahan sampai tidak ada lagi titik api.

"Secara keseluruhan dari Pantauan melalui udara hotspot di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir hari ini nihil. Mudah-mudahan ini bisa bertahan kita do'akan wilayah Kabupaten Inhil tetap diguyur hujan untuk menghilangkan titik api yang ada," ungkap Bupati HM Wardan yang di wawancarai awak media usai turun dari helikopter.

Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga lahan masing-masing jangan sampai dalam mengolah lahan dengan cara membakar. Ia mengajak masyarakat menjaga kelestarian lingkungan.

Kepada camat dan kepala desa, ditegaskannya untuk selalu tanggap dan segera mengatasi ketika mendapatkan informasi adanya titik panas.

Sebelumnya, Wardan turut berjibaku memadamkan kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) di Parit Minang, Kelurahan Sungai Salak, Kecamatan Tempuling. Turut serta bersama Bupati dalam pemadaman api, Kepala Dinas Kesehatan, pihak BPBD Kabupaten Inhil, Satpol PP serta TNI/Polri juga Camat Tempuling yang mendampingi.

Dengan mengenakan seragam lengkap BPBD, Bupati mengarahkan selang air ke area yang terbakar bersama-sama tim lapangan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di sana."Kalau tidak segera dipadamkan secara tuntas, api ini bisa meluas dan membakar tempat lain," kata Bupati di sela aktifitas pemadaman api yang dia lakukan.

Bupati mengakui, bahwa proses pemadaman api sangat sulit. Hal itu dikarenakan kebakaran terjadi di lahan gambut."Perlu strategi yang mesti diterapkan untuk memadamkan api di lahan gambut ini," ujar dia.

Bupati menyarankan agar pemadaman tidak hanya dilakukan melalu darat, melainkan juga melalui udara."Pemadaman karhutla ini, selain dilakukan melalui jalur darat tetapi juga harus dilakukan melalui udara menggunakan water bombing (bom air)," ungkap Bupati.

Bupati mengharapkan, penanganan kebakaran hutan dan lahan tidak hanya dilakukan oleh pihak Satgas Karhutla, partisipasi masyarakat serta korporasi yang bergerak di bidang perkebunan semestinya ambil andil.

Lebih lanjut, Bupati mengapresiasi segenap anggota Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan yang telah berupaya memadamkan api dalam beberapa bulan terakhir."Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Inhil dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada tim satgas yang telah berupaya maksimal, siang dan malam memadamkan api," tutur Bupati.

Pada kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan sejumlah masker dan oksigen kepada tim lapangan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

Wardan terjun langsung meninjau lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kelurahan Kempas Jaya, Kecamatan Kempas. Tinjauan tersebut dilakukan Bupati setelah mengetahui intensitas Karhutla di Kabupaten Inhil kian meningkat.

Dari lokasi, khususnya di kawasan RW 3 sampai dengan RW 5 Kelurahan Kempas Jaya, Kecamatan Kempas, diketahui kebakaran lahan mencapai 60 Hektare.

Bupati menuturkan, hampir 80 persen hutan dan lahan di Kabupaten Inhil rawan terhadap bahaya kebakaran. Mayoritas lahan yang terbakar merupakan lahan perkebunan milik masyarakat yang tidak terawat.

"Untuk itu, dihimbau kepada masyarakat agar memperhatikan lahan sekitar dan khususnya kepada masyarakat yang memiliki kebun dan lahan untuk tidak meninggalkan kebun dalam keadaan masih adanya kegiatan membakar," pungkas Bupati.

Bupati juga berpesan agar masyarakat pemilik lahan dapat memeriksa keadaan lahan perkebunan secara berkala guna memastikan tidak adanya api sehingga dapat mengantisipasi bahaya kebakaran lahan.

"Untuk pemilik kebun dan lahan harus benar-benar memastikan keadaan kebun dan lahan tersebut aman dan bebas api. Jangan sampai lalai," tukas Bupati berpesan.

Peninjauan Bupati Kabupaten Inhil, HM Wardan ke lokasi Karhutla di Kelurahan Kempas Jaya, Kecamatan Kempas juga turut didampingi oleh Wakapolres Inhil dan Plt Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil.

Kedatangan Bupati saat itu disambut langsung oleh Camat Kempas beserta unsur Forkopimcam Kempas dan Lurah Kempas Jaya.

Memastikan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) bebas titik api penyebab kebakaran lahan dan hutan (karlahut), Bupati Inhil HM Wardan memantau menggunakan heli milik BPBD Riau, Senin 21 Oktober 2019.

Bupati Inhil mengelilingi Inhil ditemani Kapolres, Dandim dan Kajari Inhil serta Kepala BNPB Riau, Edward Sanger.

Menurut Bupati Inhil, meskipun titik panas bisa dipantau melalui satelit seperti terra aqua, namun itu belum bisa memastikan apakah di titik tersebut terjadi kebakaran atau bukan.“Hanya melalui patroli udaralah yang tepat sasaran untuk bisa memastikan titik api karhutla secara pasti,” ujar Bupati usai patroli.

Dijelaskan HM Wardan, patroli kali ini difokuskan ke wilayah Kecamatan Sungai Batang, Kemuning  Reteh serta Keritang yang termasuk wilayah rawan terjadinya karlahut.“Hasil pantauan dari udara, wilayah hulu Kabupaten Inhil tidak di temukan satupun titk api dalam artian bersih dari karlahut,” jelas Bupati.

Sementara itu, Dandim 0314/Inhil, Letkol Inf Imir Faishal menambahkan, selain melakukan patroli udara, dirinya juga telah memerintahkan seluruh jajaran Kodim 0314/Inhil yang berada di Koramil-Koramil untuk terus melakukan patroli dan sosialisasi karhutla di wilayah-wilayah tanggungjawabnya.

Menurut Dandim, hal tersebut dilakukan sebagai upaya deteksi dini dan cegah dini untuk memantau terjadinya karlahut di wilayahnya.“Jika memang terdapat titik api, segera laporkan dan segera lakukan tindakan pemadaman serta koordinasikan dengan aparat terkait,” pungkasnya.

 

RRN







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE