Dana Desa Diselewengkan ke Desa Fiktif
Foto Menkeu Sri Mulyani

Dana Desa Diselewengkan ke Desa Fiktif

Selasa, 05 November 2019|11:04:08 WIB




RADARRIAUNET.COM: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kementeriannya mendapatkan laporan bahwa Dana Desa diselewengkan. Penyelewengan dilakukan dengan modus; menyalurkan Dana Desa ke desa baru yang tak berpenghuni alias desa fiktif.

Ia mengatakan semenjak Dana Desa digelontorkan, banyak desa baru yang bermunculan. Tapi setelah dicek,  nyatanya tak berpenghuni.Ia menduga desa tak berpenghuni tersebut sengaja diciptakan demi mendapatkan dana pemerintah. Sri mengatakan kabar  soal keberadaan desa tak berpenghuni tersebut baru didengarnya dari Kementerian Dalam Negeri.Kabar diterima kementeriannya usai Presiden Jokowi mengumumkan kabinet barunya beberapa waktu lalu.

"Kami mendengar beberapa masukkan karena adanya transfer yang 'ajeg' dari APBN, maka sekarang muncul desa-desa baru yang bahkan tidak ada penduduknya. Hanya untuk bisa mendapatkan (dana desa)," kata Sri di rapat kerja (raker) dengan Komisi XI DPR, Jakarta, dilansir dari CNN Indonesia, Senin (4/11).

Namun, Sri tidak menyebutkan secara pasti berapa banyak ataupun nama, dan lokasi desa fiktif tersebut. Ia hanya mengatakan agar masalah tersebut tidak berulang, pihaknya akan memperketat penyaluran Dana Desa.

Selain itu, pihaknya juga akan menyelidiki mekanisme pembentukan desa, dan identifikasi jumlahnya, lokasi, susunan pengurusnya. "Kami akan lakukan verifikasi terhadap munculnya fenomena tersebut," katanya.

Pemerintah sejak beberapa tahun belakangan ini menggelontorkan Dana Desa untuk menggenjot pembangunan di daerah. Tercatat, sampai dengan 2019 ini, total dana yang sudah disalurkan ke desa mencapai Rp257 triliun.Meskipun demikian, Sri Mulyani mengatakan keberadaan dana tersebut masih belum banyak mengurangi desa yang tertinggal di Indonesia."Walaupun kita sudah berikan setiap tahunnya, kita masih banyak lihat desa, sekitar 20 ribu yang masih kategori desa tertinggal," ungkapnya.

Ditambahkan Sri Mulyani, dirinya menerima laporan adanya nama-nama desa baru yang bahkan tidak ada penduduknya. Kehadiran desa palsu itu hanya untuk mendapatkan alokasi dana desa dari pemerintah pusat.

"Karena sekarang ada transfer yang ajeg (rutin setiap tahun) dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) maka sekarang muncul desa-desa baru yang enggak ada penduduknya, hanya ingin mendapatkan (transfer dana desa)," ungkap Sri Mulyani.

Oleh sebab itu, ke depan Sri Mulyani akan melakukan verifikasi jumlah desa yang ada untuk mendapatkan suntikan dana desa “Kami akan melakukan verifikasi atas fenomena itu, karena ada transfer dana setiap tahun,” katanya.

Padahal, kata dia, masih ada banyak desa yang masih tertinggal meski sudah menerima suntikan dana dari pemerintah pusat setiap tahunnya. Dana desa sendiri diberikan dengan maksud mendorong kemajuan perekonomian desa sehingga bisa mandiri."Untuk dana desa, meskipun sudah berikan tiap tahun masih ada 20.000 desa yang tertinggal," katanya.

Berdasarkan data Kemenkeu realisasi transfer dana desa hingga akhir September 2019 sudah mencapai Rp44 triliun atau sudah mencapai 62,9% dari pagu APBN 2019. Realisasi tersebut secara nilai meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp37,9 triliun atau 63,2% dari target APBN 2018.

Sekedar diketahui, dana desa mulai diimplementasikan sejak 2015 untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa. Setiap tahunnya, pemerintah selalu menaikkan alokasi untuk dana desa.

Adapun realisasi dana desa sejak diimplementasikan sebesar Rp20,8 triliun atau 100% dari target APBN 2015 dan Rp46,7 triliun atau 99,4% dari target APBN 2016. Pada 2017, realisasi dana desa sebesar Rp 59,8 triliun atau 99,6% dari target APBN 2017 dan tahun 2018 realisasi dana desa mencapai Rp59,9 triliun atau 99,77% dari target APBN 2018.

 

RR/cnni/okz/zet







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE