Strategi Wardan Wujudkan Generasi Gemilang
Bupati Inhil HM Wardan, MP Menyalami Sejumlah Santri. Foto: Humas

Strategi Wardan Wujudkan Generasi Gemilang

Selasa, 29 Oktober 2019|15:20:51 WIB




RADARRIAUNET.COM: Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Drs HM Wardan MP terus berupaya dalam mewujudkan masyarakat berkualitas diantaranya dengan cara menyiapkan generasi muda sejak dini. Hal itu disampaikan Bupati Inhil HM Wardan, MP didampingi Ketua PKK Inhil Hj Zulaikhah Wardan S.Sos ME saat mengunjungi salah satu daerah di Inhil baru-baru ini. Upaya yang dilakukan Wardan diantaranya, komitmen mendirikan sejumlah rumah tahfidz sebagai bentuk program prioritas Kabupaten Inhil.

"Seluruh desa dan kelurahan di Inhil wajib memiliki 1 rumah tahfidz yang dikelola oleh Pemerintah Desa dan Kelurahan.

Rumah tahfidz yang saya maksudkan tidak mesti pembangunan baru yang penting ada minimal 1 rumah tahfidz yang dimaksimalkan pengelolaannya oleh pemerintah desa dan kelurahan. Melalui anggaran yang ditiitpkan di program DMIJ Plus Terintegrasi ada dianggarkan untuk menunjang operasional rumah tahfidz ini,” urai Bupati Agamis ini. Dirinya juga meningatkan agar peresmian rumah tahfidz bukan hanya sekedar acara seremonial belaka.

“Saya ingin program ini dapat dilaksanakan dengan betul-betul. Anak-anak kita tolong diarahkan untuk mengikuti kegiatan rumah tahfidz ini. Ini saya buat karena keresahan saya akan permasalahan remaja saat ini. Dengan kita menanamkan nilai-nilai Qurani sedini mungkin pada anak-anak kita, saya harap kita mampu mencetak generasi Qurani,” paparnya.

Anak-anak berbakat di seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Inhil, dikatakan Bupati akan dikumpulkan untuk dibina di Islamic Centre Kabupaten Inhil. “Kader-kader hafidz dan hafidzah yang kita persiapkan ini kita harapkan tajwidnya benar, bacaannya bagus, hapal Al-Quran dan menanamkan nilai-nilai Al-Quran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Setiap desa diambil satu anak yang betul-betul berbakat yang akan kita bina di Kampung Qurani. Semua cabang perlombaan MTQ kita lakukan pembinaan dan kita lakukan pemusatan pengembangan tilawatil Quran nanti di Islamic Center,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu pula Bupati berharap masyarakat bersabar dengan kabut asap yang sedang melanda Kabupaten Inhil saat ini. “Ini adalah cobaan, saya harap kita semua tetap menjaga kesehatan. Pakai masker kalau keluar rumah, dan sebisa mungkin hindari aktivitas di luar rumah,” himbaunya.

Pemimpin Negeri Hamparan Kelapa ini menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan langkah penanggulangan bencana ini. Selain itu disebutkannya pula petugas selalu siaga memadamkan titik api yang terjadi di beberapa kecamatan.

“Adapun tindakan yang telah dilakukan adalah pembagian masker dan oxigen portabel kepada petugas, pembuatan posko-posko dampak karlahut dan pembentukan organisasi Masyarakat Peduli Api (MPA) di setiap kecamatan dan terakhir melakukan komunikasi intebsif kepada instansi vertikal kepada pihak terkait,” pungkasnya. sebelumnya,  Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan memimpin rapat pematangan dan pelaksanaan program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz.

Sejumlah pihak terkait hadir dalam rapat tersebut. Di antaranya Bagian Kesra, MUI, Baznas, DPMD, Disporabudpar dan lainnya dengan tujuan pemaduan konsep dan pemodelan program tersebut. Sebagai salah satu program prioritas, Bupati mengungkapkan, bahwa dirinya sangat serius untuk menerapkan program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz di Kabupaten Inhil. Oleh karenanya diperlukan sebuah konsepsi maupun model yang tepat. Di depan peserta, bupati mengaku belum melihat model yang dimaksud. Dia mengemukakan sejauh ini program itu baru sebatas gagasan, belum tergambar sebuah konsep program yang begitu matang. “Program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz yang kita leburkan dalam program Desa Maju Inhil Jaya Plus Terintegrasi, mesti melibatkan seluruh pihak terkait,’’ jelasnya.

Artinya maksud Bupati, tak hanya Dinas PMD saja yang mengerjakan program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz.  Akan tetapi melibatkan pihak-pihak terkait. Di sanalah letak plus dan terintegrasinya. “Bahkan, saya berpikir fokusnya bisa oleh Kemenag secara teknis karena mereka punya orang yang bisa diberdayakan sampai di tingkat desa,” sebutnya.

Hal lain yang disampaikan Bupati, pada tahap awal pelaksanaan, program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz dapat menjadi sebuah syiar di setiap desa untuk menumbuhkan semangat generasi muda terhadap Alquran. “Tahap awal ini kita tidak bicara soal hasil, akan tetapi ingin mendorong generasi muda untuk lebih gemar terhadap Alquran,” katanya.

Lebih lanjut, Bupati kembali menekankan, bahwa tidak menginginkan jalannya program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz pada tahun 2019 ini tanpa konsep dan model yang jelas. Ditegaskannya, agar program itu tepat pada sasaran. “Ada kurikulumnya, ada silabusnya, instrukturnya. Termasuk siapa dan polanya seperti apa. Karena hal ini adalah kerja besar,” tutur Bupati.

Pada kesempatan itu, Bupati sempat menyinggung tentang keberadaan gedung Islamic Center. Dia mengatakan, penamaan gedung tersebut nantinya bukan lagi Islamic Center, melainkan Mahata Quran atau Mahata Tahfidz Quran.

Keberadaan Mahata Quran atau Mahata Tahfidz Quran itu dimaksudkan sebagai wadah pemusatan membaca quran bagi para tahfidz dan calon tahfidz. Anak-anak yang benar-benar bagus di tingkat desa dapat dibawa ke kabupaten.

Setelah sejak lama memperkenalkan keinginannya untuk melahirkan para generasi pecinta Al-Qur’an di Negeri Seribu Parit ini, akhirnya Bupati Inhil, HM Wardan meluncurkan program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz. Pada peluncuran yang dipusatkan di Gedung Venue Futsal tersebut, turut hadir Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof Dr Muhammadiyah Amin MAg.

Program Satu Desa 1 Rumah Tahfidz atau Gerakan Rumah Tahfidz ini sendiri menjadi salah satu prgram unggulan Bupati Inhil.

Menurut Bupati, program ini merupakan sebuah konsep untuk memperkuat Pembangunan Sumber Daya Manusia berbasis pengembangan keimanan dan ketakwaan. Program yang masuk dalam program Desa Maju Inhil Jaya Plus Terintegrasi ini, dikatakan Bupati, merupakan sebuah keniscayaan di Indragiri Hilir, jika dilihat dari antusias masyarakat di daerah yang haus akan belajar Islam, terutama dalam hal mempelajari dan menghafal Al-quran.

"Dengan berdirinya rumah tahfidz di Inhil, Insha Allah akan melahirkan generasi dan masyarakat yang berbasiskan Islam dan Indragiri Hilir menjadi Baldatun Tayyibatun Warrabun Ghafur," papar Bupati. Sementata itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerin Agama Republik Indonesia, Prof Dr Muhammadiyah Amin MAg menyampaikan apresiasinya terhadap peluncuran program 1 Desa/Kelurahan 1 Rumah Tahfidz ini.

Dia mengaku, baru pertama kali mengikuti peluncuran program 1 Desa / Kelurahan 1 Rumah Tahfidz. Sebelumnya, menurut Muhammadiyah Amin, yang ada hanya 1 Provinsi 1 Rumah Tahfid atau paling tidak 1 Kabupaten 1 Rumah Tahfidz. "Dan memang kekihatannya gejala untuk rumah tahfidz ini berkembang sejak 5 tahun terakhir. Boleh jadi setelah peluncuran program Gemar Mengaji oleh Menteri Agama. Hasilnya luar biasa, Saya menjadi penanggung jawab Musabaqah Hafalan Haditz Raja Arab Saudi yang penelitiannya di Kementerian Agama. Orang yang mendaftar menjadi tahfidz luar biasa," ungkapnya. Karenanya, kita perlu melakukan pembinaan dan pelatihan dewan hakim," ujar Arifin yang juga menjabat sebagai Kabag Kesra Setdakab Inhil ini. Kedepan, lanjutnya, LPTQ akan mengarah pada penerapan Elektronik Hakim (e-Hakim) agar setiap dewan hakim tidak hanya mampu menilai secara manual, tetapi juga harus menguasai IT.

"Jadi, disamping meningkatkan kualitas keilmuan di bidang Al-Qur'an, dewan hakim juga mampu menguasai elektronik. Jadi, nanti tidak lagi menulis di blanko penilaian, tetapi sudah melalui online," terang Arifin seraya mengungkapkan bahwa penerapannya akan mulai dilakukan pada tahun 2020 mendatang. Untuk peserta, kata Panitera Dewan Hakim MTQ Inhil ini, berasal dari 20 kecamatan di Kabupaten Inhil, yang masing-masingnya mengirimkan 2 utusan, dengan kriteria minilal pernah menjadi juara di MTQ tingkat kecamatan.

Kemudiam ditambah 40 peserta yang sudah pernah menjadi dewan hakim, dan 20 peserta lainnya merupakan dewan hakim yang telah bersertifikat. "Melalui pelatihan ini, kita harapkam kualitas dewan hakim dalam menilai akan meningkat, jadi tidak asal-asalan lagi dalam memberikan penilaian," tambahnya.

Sementara itu, salah seorang Pelatih, HM Tajuddin Nur LC MA berharap, dengan adanya pelatihan ini para dewan hakim benar-benar profesional, ahli dan mendalami bidangnya masing-masing, sehingga mampu memberikan penilaian sesuai aturan yang telah ditentukan dan objektif terhadap peserta yang tampil. "Dewan hakim diharapkan mampu menilai dengan adil, jujur dan objektif. Jadi, profesionalah dalam menilai, tidak memihak pada salah satu peserta, dengan begitu kita akan mendapatkan hasil yang terbaik dan berkualitas," imbuhnya. Untuk diketahui, pelatihan ini diberikan dalam 2 cabang, yakni Cabang Tilawah dan Cabang Tahfidz.

Sebelumnya, MTQ tahun 2019 tingkat Kecamatan Tembilahan Hulu resmi dibuka oleh Bupati Indragiri Hilir (Inhil) Drs HM Wardan MP. Bupati merasa senang dan bangga atas antusias masyarakat Tembilahan Hulu yang turut berpartisipasi menyukseskan helat tahunan ini. Seraya dengan tepuk tangan hadirin dan masyarakat setempat yang menyaksikan pembukaan tersebut, Bupati mengaku kagum dengan penyelenggaraan MTQ tingkat kecamatan hang terbilang meriah ini.

“Mulai sore tadi pemberangkatan pawai taaruf kemudian peresmian bazar, Alhamdulillah masyarakatnya melimpah ruah,” ucap Pemimpin Agamis ini penuh syukur. Ini artinya, imbuh Bupati, satu kekuatan yang menjadikan pemersatu umat dalam mensyiarkan ajaran Islam. Setelah mengelilingi stan bazar, Orang Nomor Satu di Negeri Hamparan Kelapa Dunia ini menyadari bahwa banyak potensi yang ada di Kecamatan Tembilahan Hulu yang harus dikembangkan. Mengacu pada rencana awal, Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dilaksanakan di awal bulan, namun mengingat kondisi tidak memungkinkan, maka MTQ Inhil resmi ditunda.

Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Inhil terpaksa menunda pelaksanaan MTQ ke 49 dikarenakan kondisi kabut asap yang semakin pekat. Sekretaris LPTQ Kabupaten Inhil, M Arifin menuturkan penundaan ini bersifat kondisional melihat kondisi kabut asap.

“Kondisional saja sembari kita berharap asap segera berkurang bahkan hilang di Tembilahan sekitarnya. Selain MTQ kabupaten, MTQ di Kecamatan Tembilahan Hulu yang sedianya diselenggarakan pada 21 sampai 27 September ditunda menjadi 28 September sampai 4 Oktober 2019,” ujar Arifin selaku Kabag Kesra Setda Inhil.

Menurut Arifin, persiapan fisik sudah 50 persen. Seperti Astaka Utama yang tinggal finishing. “Panggung dan tenda belum dipasang karena kita sewa hitung hari sebab jadi H-3 baru akan dipasang," ungkapnya.Untuk lokasi pelaksanaan MTQ sudah tidak ada masalah bahkan untuk tenda dan pemondokan kafilah juga sudah selesai dikomunikasikan. Panitia menyiapkan pemondokan berupa rumah masyarakat yang ada di sekitar lokasi acara. Namun jika dari pihak kecamatan tidak mau dan sudah memiliki alternatif pemondokan lain maka panitia mempersilahkan. “Untuk pemondokan kafilah dari tiap kecamatan, panitia hanya memfasilitasi, kami siapkan rumah masyarakat, silahkan kecamatan menghubungi,” tambah Arifin.

Mengenai target Pemkab Inhil yang ingin dicapai saat pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Riau November 2019 mendatang, dirinya mengaku masih belum menentukan. “Tapi kita usahakan, target kita tahun ini masuk 5 besar. Sebab tahun lalu kita 9 besar. Kalau untuk kualitas kita tidak terlalu jauh di bawah yang lain,” tutupnya.

 

RR/RP/GR/ADV







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE