Kamis, 24 Oktober 2019|14:35:35 WIB
RADARRIAUNET.COM: Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (23/10). Acara pelantikan ini dimulai dengan pembacaan keputusan-keputusan presiden yang dibacakan oleh Deputi Bidang Adminstrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara, Cecep Sutiawan, yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan daftar nama-nama menteri serta pejabat negara lain yang akan dilantik.
Presiden Jokowi mengatakan ia bersyukur acara pelantikan kali ini telah selesai dilaksanakan dengan lancar tanpa hambatan. Jika lima tahun sebelumnya Jokowi berfokus pada kerja, kerja, kerja, maka kabinet kali ini arahnya untuk menghantarkan Indonesia maju.
Dengan lugas, Jokowi juga mengatakan akan mengejar yang berkaitan dengan defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, membuka lapangan pekerjaan, juga menarik investasi sebanyak-banyaknya.
“Bahwa reformasi demokrasi harus dilakukan secara konkrit, hal-hal yang ruwet, yang ribet disederhanakan. Kemudian tentu saja prioritas utama kita lima tahun ke depan adalah pembangunan SDM sehingga semuanya yang berkaitan dengan itu harus kita garap secara ramai-ramai, dan memunculkan sebuah daya saing, memunculkan sebuah kompetitif, indeks yang meloncat lebih baik. Dan yang paling terakhir, penggunaan APBN yang fokus, dan terarah,” tegas Jokowi.
Pelantikan Menteri Negara ini sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 113/P Tahun 2019. Selain melantik para menteri, Jokowi juga melantik Jaksa Agung SP Burhanudin sesuai dengan Keppres Nomor 114/P Tahun 2019, pengangkatan Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo sesuai dengan Keppres Nomor 115/P Tahun 2019, pengangkatan Kepala Staf Presiden sesuai dengan Keppres Nomor 116/P Tahun 2019, juga pengangkatan Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Bahlil Lahadalia sesuai Keppres Nomor 117/P Tahun 2019.
Secara terpisah, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik formasi kabinet Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin periode 2019-2024 yang resmi diumumkan di Istana Negara, Rabu (23/10). Kadin menilai, pilihan formasi tersebut adalah pilihan terbaik yang harus dihormati dan didukung semua pihak demi kemajuan bangsa dan negara.
“Kami mengapresiasi capaian pemerintahan selama ini dan menyambut baik dengan susunan kabinet yang telah dipilih Presiden,” ungkap Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani dalam siaran pers, Rabu.
Sebagai mitra pemerintah, menurut Rosan Kadin akan memperkuat sinergi dengan pemerintah, terutama dalam pelaksanaan program-program yang akan dijalankan oleh kabinet yang baru dan mendukung mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia negara maju dengan pendapatan Rp320 juta per kapita di tahun 2045.
Rosan berharap, formasi kabinet yang baru dapat menjawab berbagai tantangan yang masih mewarnai perekonomian Indonesia, seperti defisit neraca berjalan, defisit neraca perdagangan, defisit anggaran belanja, masalah perizinan usaha, masalah kemiskinan, kualitas sumber daya manusia, fundamental struktural, seperti efisiensi dan produktifitas hingga lapangan kerja.
Terlebih lagi tantangan luar negeri mengenai ketidakpastian ekonomi global yang membuat ekspor Indonesia turun dan masih menekan perekonomian global. Para pelaku usaha global masih menunggu perkembangan perang dagang China dan AS terkait kesepakatan damai dagang fase satu pada November nanti.
Mengenai hal ini Indonesia juga masih belum bisa mengambil peluang terkait perang dagang dua negara, dan itu menjadi pekerjaan rumah pemerintah kita kedepannya. Daya saing kita juga harus ditingkatkan terlebih Presiden Jokowi menargetkan untuk menaikan ranking EODB Indonesia di tahun 2020 masuk peringkat ke 40.
“Kami juga mendukung periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi untuk melakukan pemangkasan birokrasi yang panjang dan deregulasi aturan. Sebab selama ini persoalan regulasi yang rumit dan birokrasi yang panjang telah menjadi beban dunia usaha,” ujar Rosan.
Berikut ini daftar lengkap Kabinet Indonesia Maju:
1. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Mahfud MD
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan
4. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhadjir Effendy
5. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
6. Menteri Dalam Negeri: Jenderal (Pol) Tito Karnavian
7. Menteri Luar Negeri: Retno LP Marsudi
8. Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto
9. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna Laoly
10. Menteri Keuangan: Sri Mulyani
11. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Arifin Tasrief
12. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
13. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto
14. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo 15. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya Bakar
16. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi 17. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo
18. Menteri Tenaga Kerja: Ida Fauziyah
19. Menteri Desa: Abdul Halim Iskandar
20. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
21. Menteri Kesehatan: dr Terawan
22. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim
23. Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi: Bambang Brodjonegoro
24. Menteri Sosial: Juliari Batubara
25. Menteri Agama: Jenderal (Purn) Fachrul Razi
26. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama
27. Menteri Komunikasi dan Informatika: Johnny G Plate
28. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki
29. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelrindungan Anak: Gusti Ayu Bintang Darmavati
30. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi: Tjahjo Kumolo
31. Menteri PPN/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa
32. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Sofyan Djalil
33. Menteri BUMN: Erick Thohir
34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Zainudin Amali
35. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko
36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung
37. Kepala BKPM: Bahlil Lahadalia
38. Jaksa Agung: ST Burhanuddin
RR/dtc/bis/zet