Selasa, 08 September 2015|12:13:07 WIB
JAKARATA (RRN) - Beberapa pekan lalu, Korea Selatan menyiarkan lagu K-pop dan propaganda anti-Pyongyang melalui pengeras suara di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara.
Kini, Korea Utara disinyalir menyerang balik dengan memasukkan lagu-lagu propaganda di beberapa bar karaoke Korea Selatan.
"Hidup, hidup, jenderal Kim Jong Il!" demikian petikan lagu Glory to the Dear Leader yang dipersembahkan bagi mendiang mantan pemimpin Korut, Kim Jong Il, dalam salah satu gerai karaoke di Seoul, Korsel.
Kehadiran lagu bertema sosialis, seperti Glory to the Dear Leader dan Living Well in the People's Paradise, di beberapa sudut kota negara liberal semacam Korsel dianggap cukup mengejutkan. Pasalnya, sejak 1948, Korsel memberlakukan hukum penalti yang sangat keras bagi penyebar propaganda Korut.
Seorang pejabat dari Partai Saenuri, Hong Moon-pyo, menganggap kemunculan lagu propaganda ini seperti racun. "Mesin karaoke ini memiliki kekuatan untuk menghancurkan mentalitas dan akal kami. Mesin ini seperti jamur beracun yang dapat menginfeksi 50 juta Korea Selatan," katanya seperti dikutip Reuters.
Namun, Hong mengaku tidak tahu seberapa luas lagu tersebut sudah menyebar. Menurutnya, belum banyak orang tahu.
Hong pun mengutus seorang imigran China beretnis Korea untuk menyelundup ke dalam bar-bar karaoke guna mencegah meluasnya penyebaran racun pikiran tersebut.
"Seperti air diserap spons, menyanyikan lagu yang memuja Korea Utara secara perlahan dapat menyerap ke dalam pikiran kita dan membuat kita lemah," katanya.
Perang antara Korut dan Korsel pada 1950-1953 memang sudah berakhir dengan disepakatinya gencatan senjata. Namun, belum ada perjanjian damai yang diteken.
(utw/fn)