Prabowo Calon Kuat Menteri Pertahanan
Foto Prabowo

Prabowo Calon Kuat Menteri Pertahanan

Selasa, 22 Oktober 2019|10:54:56 WIB




RADARRIAUNET.COM: Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan dirinya diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk memperkuat kabinet di periode kedua pemerintahan Jokowi. Prabowo menyampaikan itu usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Senin (21/10).

"Saya baru saja menghadap Presiden RI yang kemarin baru dilantik. Kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau," kata Prabowo kepada wartawan, seperti dilansir dari CNN Indonesia. "Saya sudah sampaikan keputusan kami dari Gerindra apabila diminta kami siap membantu dan hari ini resmi diminta. Saya diminta untuk di bidang pertahanan," imbuhnya.

Prabowo ke Istana Negara sore ini bersama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo. Prabowo mengatakan dalam pertemuan itu Jokowi juga meminta Edhy Prabowo bergabung dalam kabinet. Menurut Prabowo, ajakan bergabung ke dalam kabinet untuk mencapai sasaran dan harapan yang sudah ditetapkan oleh Presiden.
Prabowo melanjutkan dari Gerindra hanya ia dan Edhy Prabowo yang dipanggil Jokowi. Adapun soal pengumuman resmi, Prabowo berkata hal itu akan diumumkan langsung oleh Jokowi.

Prabowo adalah tokoh kesekian yang telah menyatakan ditawari kursi menteri oleh Presiden Jokowi. Sebelumnya, tokoh lain seperti Mahfud MD, eks CEO Gojek Nadiem Makarim, Erick Thohir, hingga Wishnutama juga mengaku ditawari hal serupa.

Prabowo pun telah melakukan safari politik ke sejumlah ketua umum partai koalisi pendukung Jokowi. Sebagian kalangan menilai apa yang dilakukan Prabowo untuk mendapatkan restu dari anggota partai koalisi. Prabowo adalah rival Jokowi dalam dua edisi Pilpres berturut-turut. Pada Pilpres 2014 Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa melawan Jokowi yang didampingi Jusuf Kalla. Prabowo-Hatta kalah. Pada Pilpres 2019 Prabowo kembali maju. Kali ini dia memilih Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden, namun kembali kalah oleh Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin.

Memang ada perbedaan antara isi pertemuan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto dan dengan calon menteri lain. Prabowo diperintahkan langsung menyebut bahwa dia diminta jadi Menteri Pertahanan (Menhan). Jubir Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan kompetensi Prabowo memang di bidang pertahanan. Oleh sebab itu, ketika Jokowi meminta Prabowo berkontribusi di bidang yang sesuai, Prabowo bersedia.

"Kebetulan Pak Jokowi tadi ketika bertemu Pak Prabowo itu Pak Jokowi menyebutkan akan memberikan porsi Menhan. Tentu Pak Prabowo karena memang ekspektasinya di situ, beliau siap," kata Dahnil di kediaman Prabowo, Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (21/10).

Sebelumnya, Jokowi memang telah memanggil sejumlah orang dan meminta untuk jadi menteri. Namun, para calon menteri tak langsung menyebut posisi apa yang ditawarkan oleh Jokowi. Menurut Dahnil, hal itu berbeda dengan Prabowo. Dia menyebut Jokowi yang memerintahkan Prabowo agar mengungkap jabatan itu. "Bahkan pak Jokowi tadi sebutkan, kalau yang lain kan nggak menyebutkan mereka menteri apa," ucapnya. "Pak Jokowi yang tadi memerintahkan Pak Prabowo supaya langsung saja sebutkan Pak Prabowo ke wartawan bahwasanya bapak saya minta jadi Menhan," sambung Dahnil. Sementara Waketum Gerindra, Edhy Prabowo, tadi juga bertemu Jokowi. Berbeda dengan Prabowo, Edhy tidak diberi tahu apa jabatan yang ditawarkan. "Kami belum tahu (jabatan untuk Edhy), Pak Jokowi yang akan sampaikan. Yang sudah pasti pak Prabowo Menhan," kata Dahnil.

Anggaran Rp 127,4 T

Berbicara soal anggaran, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang akan dipimpin Prabowo mendapatkan anggaran Rp 127,4 triliun di 2020. Prabowo akan mendapatkan anggaran kementerian paling besar tahun depan mengalahkan Kementerian PUPR dan Polri yang masing-masing Rp 120,2 triliun dan Rp 90,3 triliun.
Mengutip Buku Himpunan RKAKL TA 2020 dari laman resmi Kementerian Keuangan, Senin (21/10), alokasi anggaran Kemenhan untuk pengadaan alutsista dengan alokasi anggaran Rp 14,53 triliun. Kemudian juga ada alokasi anggaran untuk pengembangan sarana dan prasarana matra darat Rp 1,2 triliun.

"Pengembangan Sarana dan Prasarana Matra Darat sebesar Rp 1.253,0 miliar, antara lain diperuntukkan (a) Rumah Prajurit TNI AD sebanyak 1.110 Unit; (b) Pos Pamtas sebanyak 9 Pos; (c) Lanjutan pembangunan Divisi 3 (Kostrad, Kodam dan Yon Komposit)," demikian dikutip detikcom.

Selanjutnya, juga ada anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan sarana dan prasarana matra laut sebesar Rp 2 triliun untuk lanjutan pembangunan sarpras Koarmada III dan Pasmar-3 Sorong. Masih ada lagi alokasi untuk pemeliharaan/perawatan Alpung, KRI, Kal dan Ranpur/Rantis untuk 143 unit sebesar Rp 3,1 triliun dan pemeliharaan/perawatan pesawat udara, senjata & Almatsus lainnya untuk 228 pesawat sebesar Rp 5,1 triliun.

 

RR/cnni/dtc/zet







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE