Jumat, 11 Oktober 2019|11:39:42 WIB
RADARRIAUNET.COM: Deputy General Manager Coordination and Development Office Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Intan Vidiasari melihat Livina belum signifikan untuk menyaingi Xpander meski penjualan MPV 'kembaran' Xpander itu terekam naik dalam dua bulan terakhir.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada Juli 2019, penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) Xpander berjumlah 5.775 unit, satu bulan kemudian menjadi 5.361 unit.
Livina pelan-pelan naik ke posisi empat penjualan Low Multi Purpose Vehicle (MPV) pada Agustus dengan angka 941 unit, sementara satu bulan sebelumnya berjumlah 737 unit.
"Kalau dari market share Livina itu signifikan, ya enggak juga [menyaingi penjualan Xpander]," kata Intan beberapa waktu lalu di Sumba, Nusa Tnggara Timur (NTT).
Generasi terbaru Livina yang meluncur pada Februari 2019 diketahui merupakan produk hasil kolaborasi antara Nissan dan Mitsubishi. Livina baru masih satu platform dengan Xpander. Selain itu fasilitas produksi Mitsubishi di Cikarang, Jawa Barat juga ditugaskan memproduksi Livina.
Xpander Ditekuk Avanza
Menurut Intan, penjualan Xpander di bawah rivalnya, Toyota Avanza disebabkan imbas dari daya beli masyarakat yang cenderung melemah hingga memengaruhi penjualan Xpander. Menurutnya tren negatif juga menghampiri model lain Mitsubishi.
"Sebetulnya daya beli yang turun. Terus mereka juga jadi menunda (pembelian) karena akhir tahun menunggu program (penjualan). Terus ini pasar sudah terkoreksi, karena banyak yang nunda beli mobil," kata Intan. Sebelumnya Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan mobil hingga akhir 2019 menjadi 1 juta unit dari 1,1 juta unit yang ditetapkan di awal tahun ini.
Sementara itu, periode Januari-Agustus 2019 penjualan mobil nasional baru sentuh 660.286 unit, atau di bawah periode sama tahun lalu (763.444 unit).
Intan menambahkan melemahnya daya beli masyarakat salah satu faktornya situasi politik dan keamanan yang terekam tidak bersahabat beberapa waktu terakhir ini.
"Tambah lagi demo, keamanan terancam ya pengaruh juga penjualan mobil penumpang. Tapi kalau LCV (kendaraan niaga ringan) itu fleet jadi masih standar penjualannya," tutup Intan.
RR/CNNI