Pembiayaan Ultra Mikro Capai Rp2,7 Triliun

Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi) telah mencapai Rp2,7 triliun. Sampai dengan Agustus 2019, nasabah dari pembiayaan ini telah mencapai 1 juta orang debitur.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Kemenkeu Andin Hadiyanto mengatakan rata-rata kredit UMi yang disalurkan sebesar Rp2,5 juta. Dengan maksimum pinjaman sebesar Rp10 juta dirinya optimistis target penerima bantuan 1,4 juta bakal terlampaui.

"Tahun ini target 1,4 juta penerima, akhir tahun kemungkinan kita bisa sampe 2,2 juta penerima UMi," kata Andin, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat,seperti sitat medcom.id, Sabtu (31 Agustus 2019).

Dirinya menambahkan para penerima bantuan sosial dari Program Keluarga Harapan (PKH) yang memiliki usaha bisa mendapatkan pinjaman UMi. Bahkan saat ini sudah ada sekitar 100 ribu orang dari penerima PKH yang naik kelas menjadi nasabah UMi.

"Jadi dia tidak hanya lulus dari kategori masyarakat miskin, tetapi juga dibantu diberdayakan supaya punya usaha. Nanti kalau dia UMi sudah lulus, kita bisa masuk ke mini KUR, kemudian ke KUR," jelas dia.

Para penerima UMi mayoritas didominasi oleh pendagang kecil, meskipun ada pula yang memiliki usaha sebagai petani dan nelayan. Andin berharap program pembiayaan bagi usaha mikro yang belum dapat difasilitasi perbankan ini bisa membantu pemberdayaan masyarakat kurang mampu.

"Memang paling dominan ada di pedagang. Yang menarik adalah 97 persen adalah ibu-ibu. Kalau yang pinjam ibu-ibu walaupun enggak ada jaminan, mereka bayar lunas. NPL-nya hanya nol koma sekian, sangat kecil," pungkasnya.

Tahun depan, pemerintah menargetkan penerima UMi bisa mencapai 1,6 juta nasabah. Dengan kerja sama antara kementerian serta pemerintah daerah akan membantu penyaluran pembiayaan UMi kepada mereka yang membutuhkan agar lebih tepat sasaran.

RRN/MI