Kamis, 16 Mei 2019|10:36:20 WIB
RADARRIAUNET.COM: Melihat perkembangan politik Indonesia yang semakin sembaur, larut pada situasi demokrasi liberal yang semakin memporak – porandakan perekomian bangsa, membuat rakyat bertambah bimbang menjalani hidup dibenturkan oleh kebutuhan dasar yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah selaku penyelenggara negara, menjamin kesejahteraan hidup setiap warna negara secara adil dan merata.
Kepetingan – kepentingan rakyat semakin terabaikan oleh pemerintah saat ini yang dipegang oleh tokoh – tokoh politik dari Partai – partai poltik peserta Pemilu entah itu yang duduk dikursi legislatif maupun eksekutif sebagaimana kita ketahui mereka adalah wajah – wajah lama dan tidak asing lagi dalam kancah poltik nasional Indonesia.
Pada Kongres ke-8 Partai Rakyat Demokratik PRD) pada tanggal 24 – 26 maret 2015, empat tahun kebelekang PRD sudah memutuskan langkah politik, stategi dan taktik untuk merespon Pemilu 2019 ini dan bisa menjadi kontestan Pemilu sebagai kekuatan politik alternatif untuk menghidupkan kembali semangat Nasionalisme dan mengembalikan Trisakti yang telah lama mati semenjak Orde Baru berdiri.
Dibidang Organisasi PRD secara nasional berupaya membangun basis – basis masa rakyat buruh, petani, kaum miskin kota dan mahasiswa disetiap daerah sebagai wadah perjuangan rakyat dengan membangun struktur PRD mulai dari tingkat desa dan kelurahan, kecamatan , kabupaten dan kota, provinsi sampai tingkat pusat melalui program - program advokasi, sosial,politik dan ekonomi serta kaderisasi berjenjang.
Program – program PRD tersebut ingin menunjukkan kepada masyarakat luat bahwa PRD adalah sekawanan anak muda yang berjuang untuk kepentingan nasional yang selama ini dijajah oleh kepentingan asing sehingga bangsa Indonesia tidak bisa menikmati kekayaan sumber daya alamnya karena sudah dieksploitasi kekuatan asing.
PRD ingin membuktikan kepada masyarakat sebagai Organisasi politik kaum muda yang memiliki nasionalisme tinggi diharapkan bisa menjadi partai alternatif yang berupaya menghidupkan kembali risakti, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara budaya.
Namun, PRD dalam Pemilu tahun 2019 ini belum tidak lolos verifikasi untuk menjadi Partai peserta pemilu,karena persayaratan – persyaratan yang cukup memberatkan bagi PRD untuk bisa menjadi kandidat peserta Pemilu ditahun 2019 ini, akan tetapi PRD tetap optimis dan terus berada digaris perjuangan mengganti haluan ekonomi Indonesia kepada Pancasila dan UUD 1945.
Berbagai stategi dan taktik terus dilakukan PRD dalam mengkampanyekan Ganti Haluan Ekonomi dan Menangkan Pancasila dengan melakukan aliansi dengan organisasi – organisasi kerakyat lainnya secara nasional untuk merangkul semua elemen rakyat seperti buruh,petani,kaum miskin kota,mahasiswa dan kaum perempuan yang masih terkotak – kotak disatukan dalam perjuangan Partai dari mengarahkan perjuangan mereka kepada perjuangan ekonomi dan politik secara revolusioner.
PRD, menyadari betul perjuangan ekonomi tanpa dibarengi perjuangan politik tidak mungkin menciptakan perubahan untuk menumbangkan sisa – sisa Orde Baru yang masih duduk dipemerintahan dan masih menguasai aset – aset negara sebagai corong modal asing.
Apabila kita Melihat realitas dilapangan gerakan buruh, pemuda, petani, kaum miskin kota, mahasiswa dan kaum perempuan saat ini, masih seputar gerakan yang bersifat ekonomis dan masih terkotak - kotak, belum mengarah kepada perjuangan politik. Hal ini diperburuk oleh kecenderungan sikap apolitis dari kebanyakan gerakan lintas sektor yang melihat politik itu kotor, korup dan haram.
PRD sebagai Partai berbasis Ideologi Pancasila menempuh jalan perjuangan politik secara demokratis untuk merombak kebijakan – kebijakan negara yang anti rakyat dan anti demokrasi untuk mengisi ruang – ruang pemerintahan sebagai sarana mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, yakni masyarakat yang adil dan makmur.
Maka, pada tahun 2024 kedepan PRD diupayakan menjadi Partai peserta Pemilu sebagai pintu masuk mengambil ruang – ruang kekuasaan negara, karena tanpa mengenggam kekuasaan, cita – cita mulia dan program – program yang bagus ini tidak akan pernah terealisasikan untuk mencerdaskan rakyat,menyadarkan rakyat dan membela hak – hak rakyat sebagai solusi menyelesaikan persoalan – persoalan pokok bangsa ini.
KPW – PRD Jawa Barat
RRN/WH