Kamis, 02 Mei 2019|15:43:00 WIB
Beijing: Bank Sentral Tiongkok, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC), telah meningkatkan edisi kelima renminbi (RMB), mata uang Tiongkok, pada Senin waktu setempat. PBOC mengumumkan penerbitan batch baru ini sejak 30 Agustus tahun lalu.
Disitat medcom.id, Kamis (2/5/2019), penerbitan baru ini akan mencakup uang kertas dengan nilai nominal 50 yuan (sekitar USD7), 20 yuan, 10 yuan, dan satu yuan, serta koin bernilai satu yuan, 50 fen, dan 10 fen.
Dibandingkan dengan seri saat ini yang beredar, batch baru akan mempunyai warna yang lebih cerah dan pola yang disesuaikan dengan fitur anti-pemalsuan yang semakin canggih, kata seorang pejabat PBOC.
Uang kertas lima yuan tidak akan ada dalam penerbitan mendatang karena teknologi baru pada uang kertas tersebut masih dalam pengujian. Sementara uang kertas 100 yuan diterbitkan pada November 2015, yang menunjukkan kemampuan anti-pemalsuan yang lebih baik, kata sumber PBOC.
Lembaga keuangan dan perusahaan dengan bisnis tunai sedang meningkatkan mesin mereka untuk mengidentifikasi dan beradaptasi dengan catatan RMB yang baru dirancang, kata PBOC.
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) sebelumnya meningkatkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok di 2019. Hal itu mengutip upaya Beijing yang mendukung laju ekonomi dan meningkatkan prospek kesepakatan atas pertarungan tarif dengan Amerika Serikat (AS).
IMF mengatakan dalam laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru bahwa Tiongkok diproyeksikan tumbuh sebesar 6,3 persen di tahun ini atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 6,2 persen. Laporan terbaru dibaca secara luas secara global untuk penilaian IMF terhadap ekonomi dunia.
MengutipCNBC, Sabtu, 13 April 2019, ekonomi Tiongkok, yang terbesar kedua di dunia, tumbuh sebesar 6,6 persen di tahun lalu yang merupakan kinerja terburuknya dalam 28 tahun. Tentu kondisi tersebut diharapkan bisa membaik di masa mendatang dan pertumbuhannya bisa lebih tinggi lagi.
RRN/Mdc