Senin, 22 April 2019|14:18:50 WIB
PEKANBARU : Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Riau, Rusidi Rusdan mengungkapkan pola Pemilu serentak yang digelar pada 17 April kemarin tak hanya memakan korban di pihak KPU saja.
Pola Pemilu 2019 yang digelar serentak tersebut juga menimbulkan korban di pihak Bawaslu Riau.
Rusidi Rusdan mengaku jika ia baru saja mendapatkan informasi jika ada petugas Pengawas TPS (PTPS) yang kandungannya mengalami keguguran.
Menurut informasi yang Rudi terima, petugas TPS yang sedang hamil muda tersebut kelelahan saat menjalankan tugasnya mengawasi proses pemungutan suara Ndan juga rekapitulasi suara hingga dini hari.
"Banyak juga pengawas kami yang berjatuhan sakit lantaran kelelahan, bahkan ada juga petugas kami yang kandungnya keguguran," ujar Rusidi Rusdan, seperti sitat Tribunpekanbaru.com, Senin (22/4/2019).
Namun, pihaknya belum mengetahui identitas dan juga wilayah tugas petugas TPS tersebut.
Saat ini pihaknya sedang melacak identitas petugas tersebut.
"Saya baru terima informasinya, saat ini kami sedang cari tau. Data-data Pengawas TPS kami yang berjatuhan sakit sedang direkap," ujar Rusidi.
Rusidi Rusdan mengatakan, seharusnya si pembuat undang-undang terlebih dahulu melakukan uji kelayakan sebelum menerapkan pola Pemilu serentak di tahun 2019 ini.
Pada saat dilakukan simulasi proses pemungutan suara hingga ke pleno tingkat kecamatan yang digelar jauh sebelum dimulainya tahapan Pemilu sudah nampak potensi-potensi kendala yang dihadapi oleh penyelenggara dan juga pengawas.
Namun nyatanya pola pemungutan suara pada Pemilu kali ini tidak juga diubah.
"Seharusnya ada kebijakan-kebijakan yang memperlihatkan kesehatan pengawas dan penyelengara Pemilu," ujarnya.
RRN/TP