Jumat, 19 April 2019|23:05:07 WIB
RADARRIAUNET.COM: Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman membantah beredarnya isu kemarahan calon presiden nomor Prabowo Subianto hingga mengusir calon wakilnya, Sandiaga Uno, usai pengumuman hitung cepat pilpres 2019, Rabu (17/4) malam. Sohibul disebut sebagai pihak yang melerai kedua pihak.
"Waduh cerita fitnah apalagi nih? Apalagi disebut saya menengahi," ujar Sohibul saat dikonfirmasi awak media melalui pesan singkat, Kamis (18/4), seperti dilansir dari Cnnindonesia, Jumat 19 April 2019.
Sohibul mengatakan, sama sekali tak ada ketegangan akibat perbedaan pendapat saat berkumpul di kediaman Prabowo di Kertanegara 4, Jakarta, kemarin. Ia mengaku telah berada di kediaman Prabowo sejak siang hingga menjelang ibadah salat isya.
"Tidak ada suasana perbedaan pendapat yang mengarah ke ketegangan, yang ada saling tukar data dan informasi, lalu membicarakan penyikapan. Semua happy dan menunjukkan kedewasaan menyikapi sikon politik yang ada," katanya.
Saat itu, tim pemenangan Prabowo-Sandi sepakat agar pernyataan terkait pilpres kepada awak media disampaikan secara periodik dua hingga tiga jam sekali. Hingga akhirnya Prabowo menggelar konferensi pers pada pukul 17.00 WIB. Saat itu Sandi tak ikut mendampingi Prabowo karena dijadwalkan untuk memberi pernyataan kepada awak media malam harinya.
"Saya juga muncul di panggung sejajar dengan Pak Prabowo menjelang berakhir. Memang benar Pak Sandi tidak ikut muncul, tapi itu memang disengaja. Sandi disiapkan (memberi pernyataan) malam agar berita berkelanjutan," terang Sohibul.
Pada malam hari, Sohibul meninggalkan kediaman Prabowo lantaran harus mengecek rekapitulasi hasil pemilihan legislatif di DPP PKS. Sementara pihak PKS yang tetap tinggal di kediaman Prabowo adalah Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al Jufri.
Prabowo lantas kembali menggelar konferensi pers dengan mengklaim kemenangan telah mencapai 62 persen berdasarkan hasil real count tim internal. Saat itu, Sandi lagi-lagi tak terlihat mendampingi Prabowo. Sohibul sendiri mengaku menyaksikan konferensi pers itu melalui siaran televisi.
"Saya nonton konferensi pers itu Pak Prabowo ditemani tokoh-tokoh, termasuk ustaz Salim dan sekjen (PKS). Info yang saya telusuri, sebelum, saat, dan sesudah konferensi pers tidak ada kejadian apapun. Sampai Pak Prabowo dan Sandi pulang meninggalkan K4," tuturnya.
Dari informasi yang ia terima, Sandi memang tak ikut memberikan keterangan dalam konferensi pers karena tengah masuk angin. "Benar Sandi tak ikut muncul lagi. Infonya Sandi masuk angin, lalu diurut dan dikerok, katanya oleh aspri ustaz Salim, lalu ketiduran," katanya.
Sebelumnya beredar kabar melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp bahwa Sandi diusir Prabowo setelah bertengkar hebat tadi malam. Pertengkaran ini dipicu keengganan Sandi untuk ikut deklarasi Prabowo yang mengumumkan kemenangan berdasarkan hasil real count internal.
Sandi sebelumnya telah angkat bicara terkait ketidakhadirannya saat Prabowo mendeklarasikan kemenagan tadi malam. Melalui akun instagramnya @sandiuno, ia mengaku sedang sakit. Prabowo pun disebut telah menjenguknya.
Juru Bicara BPN Ferdinand Hutahaean menyebut Sandi mengalami cegukan sejak siang hingga tak bisa hadir dalam konferensi pers tersebut. Ferdinand mengatakan Sandi setuju dengan langkah-langkah yang ditempuh Prabowo ketika lembaga-lembaga survei mempublikasikan penghitungan quick count. Dia menampik Sandi tidak keluar rumah Prabowo karena tidak sepakat dengan gelagat Prabowo. ***