Selasa, 09 April 2019|01:36:18 WIB
RADARRIAUNET.COM: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Dr Suhariyanto, mengatakan kedepan data statistik, yang disajikan BPS, akan lebih detail dan komplit, serta membantah jika dikatakan buku statistik yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) semakin tahun, semakin menipis.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS RI Dr Suhariyanto, usai meresmikan pemakaian dan penggunaan Kantor BPS Kabupaten Rohil, di Jalan Kecamatan, Batu Enam, Kota Bagansiapiapi, Rohil, Selasa, 9 April 2019.
"Sebenarnya kalau dibilang semakin lama semakin menipis, tidak. Justru kita semakin lama semakin detail," kata Kepala BPS RI Dr Suhariyanto, kepada wartawan cyber media radarriaunet.com usai peresmian kantor baru tersebut.
Data yang semakin detail tersebut, dicontohkan Suhariyanto, pada data statistik mengenai investasi. Jika data investasi tahun lalu hanya tujuh jenis barang, sebutnya, maka akan dikembangkan menjadi 44 jenis barang.
Sedangkan data jenis industri, sebut Suhariyanto, dikumpulkan tahunan.
"Data jenis industri, ada data industri kecil, menengah dan industri besar. Kita kumpulan tahunan. Fariablenya, justru nanti akan semakin beragam," ujar Suhariyanto.
Berkurang fariable data statistik, kata Kepala BPS RI, bisa saja disebabkan data yang ada, penyampaiannya berdasarkan periode tertentu. Misal, ujar Suhariyanto, data komposisi penduduk berdasarkan etnik, yang penyajiannya 10 tahun se kali.
"Data penduduk berdasarkan suku (atau etnik), biasa disajikan setelah sensus penduduk, yang dilakukan 10 tahun sekali. Tapi kalau jumlah penduduk menurut lapangan pekerjaan, pertanian dan industri, di upgrade setiap tiga bulan sekali," ujarnya.
Sebab lain ada pengurangan fariable, sebutnya, bisa disebabkan ada industri-industri, yang berdasarkan kategori, yang memang tidak ada lagi, misal ada industri kecil yang sudah tutup.
Yang jelas kita janji ke depan agar semakin beragam data BPS dan semakin detail. Sebab, kita juga sudah semakin paham jika semakin detail, maka kebijakannya akan semakin bagus," pungkas Suhariyanto.
Amran/RRN