Masyarakat Dilarang Konsumsi Ikan Sungai Puing, Imbauan dari Camat Koto Gasib Siak Riau
Seorang warga mengangkat seekor ikan baung yang mati di sungai Puing, kampung Kuala Gasib, kecamatan Koto Gasib, Rabu (10/4/2019) sore. Tribunpekanbaru.com pic

Masyarakat Dilarang Konsumsi Ikan Sungai Puing, Imbauan dari Camat Koto Gasib Siak Riau

Kamis, 11 April 2019|14:09:11 WIB




Siak: Camat Koto Gasib Dicky Sofyan sudah mengetahui dugaan pencemaran Sungai Puing di daerah itu.

Ia meminta warga untuk tidak mengonsumsi ikan-ikan dari sungai itu untuk sementara waktu.

"Warga dihimbau untuk tidak mengonsumsi atau mengambil ikan di sungai tersebut untuk sementara waktu," kata Dicky, seperti sitat Tribunpekanbaru.com, Kamis (11/4/2019).

Dia mengatakan sudah memberikan laporan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Siak terkait dugaan pencemaran sungai tersebut.


Namun ia meminta untuk tidak memvonis terlebih dahulu sungai tersebut tercemar atau tidak.

"Tercemar limbah apa enggak tentu nunggu info dari DLH. Ya info sudah kita sampaikan ke DLH untuk turun ke lapangan mengambil sampel air," kata dia.

Dugaan pencemaran Sungai Puing diketahui warga yang ingin memancing ikan di sungai itu sehari sebelumnya.

Paijan, salah satu tukang pancing ikan di sana, kaget kala melihat ikan-ikan di sungai Puing mati mengapung dengan jumlah sangat banyak.

"Saat saya menyusuri mencari tempat untuk memancing di sungai itu saya mencium bau bangkai ikan. Ternyata banyak sekali yang telah mati dan pada mengapung di permukaan sungai," ujar Paijan.


Ia mengatakan, beberapa jenis ikan sungai yang ditemukan mengapung adalah ikan baung, ikan rasau, ikan juaro, selais, pantau dan lain-lain. Ia menduga sungai di bagian Kuala Gasib itu teraliri limbah pabrik perusahaan sawit di sekitar sungai.

"Sering terjadi begini, sekitar 4 bulan lalu juga terjadi begini. Kalau tidak cemaran limbah berbahaya tidak mungkin ikan-ikan pada mati," kata dia.

Paijan dan warga yang hobi memancing lainnya berharap agar pihak perusahaan perkebunan yang memiliki pabrik kelapa sawit (PKS) dapat menjaga sungai agar tetap bisa menjadi sumber kehidupan.

"Kami sangat kecewa bila sungai tercemar. Kami memang tidak tahu bagaimana limbah-limbah perusahaan, tetapi kami meminta agar pihak perusahaan jaga aliran limbahnya," kata dia.


RRN/TP







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE