Rabu, 27 Maret 2019|14:49:02 WIB
Jakarta: Kampanye kelestarian lingkungan terus digaungkan. Beragam pihak, misalnya, beramai-ramai mengurangi sampah plastik seperti botol bekas. Termasuk industri fesyen yang bisa dilihat dari kreasi jumper berbahan bubuk kopi dan botol bekas.
Jumper berbahan bubuk kopi dan botol bekas itu diproduksi oleh perusahaan asal Utah, Amerika Serikat, Evolution Hoodie. Proses pembuatannya pun sederhana.
Seperti sitat CNN Indonesia, pegawai perusahaan diminta untuk mengumpulkan bubuk kopi dari kedai-kedai kopi lokal yang mereka lewati saat menuju tempat kerja.
Bubuk kopi umumnya sisa dari kopi seduhan manual yang kemudian dikeringkan terlebih dahulu. Setelah kering, kandungan minyak dihilangkan lalu digiling lagi ke dalam partikel yang lebih kecil.
Proses selanjutnya adalah mencampur bubuk kopi yang telah halus dengan lelehan botol plastik untuk kemudian menjadi benang.
Untuk satu jumper, diperlukan tiga cangkir bubuk kopi dan 10 botol plastik bekas.
Mengenakan produk dengan memperhatikan kelestarian lingkungan tentu jadi kebanggaan. Daripada botol dibuang, mencemari lingkungan dan bahkan membunuh biota laut, lebih baik botol 'dikenakan' saja.
Hingga kini perusahaan masih mengumpulkan dana produksi lewat situs Kickstarter. Dalam situs ini, perusahaan menyebut produk mereka memiliki sejumlah keunggulan seperti jumper yang lebih cepat kering dan mampu melindungi pemakainya dari sinar UV. Satu buah jumper akan dijual seharga US$62 atau sekitar Rp878 ribu.
Sebelumnya, sebuah perusahaan asal Taiwan juga memanfaatkan bubuk kopi untuk dibuat busana. Mengutip The Guardian, Singtex Industrial Company mengumpulkan sisa bubuk kopi untuk dijadikan pakaian olahraga.
Prosesnya mirip dengan pembuatan serat dari bambu. Hasilnya, bahan pakaian lebih lembut, ringan, fleksibel, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Bahan seperti ini sangat baik untuk lapisan pakaian olahraga panjat tebing, lari atau yoga.
RRN/CNNI