Rabu, 06 Maret 2019|14:42:03 WIB
RadarRiaunet.com: Terkdakwa kasus penyebaran berita bohong, Ratna Sarumpaet mengaku kecewa majelis hakim tak mengabulkan penangguhan penahanan terhadap dirinya. Padahal, ibunda dari aktris Atiqah Hasiholan ini mengaku sudah tua dan kerap sakit sehingga mengajukan penangguhan penahanan.
"Saya kan sudah ada umur. Saya merasa perlu (jadi tahanan kota). Dua bulan pertama (ditahan) saya sakit. Sakit yang parah," kata Ratna usai sidang eksepsi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, seperti sitat Merdeka.com, Rabu (6/3).
Ratna mengaku jengkel hakim tak memberinya penangguhan. Dia pun mengkritik, apakah penangguhan hanya untuk mereka yang terdiagnosa sakit parah baru dapat ditangguhkan.
"Ya masa saya mesti dalam keadaan parah baru ditangguhkan? Orang ditahan itu karena takut menghilangkan barang bukti, masa saya mau kabur, kabur ke mana orang semua dipegang. KTP di polisi, semua dipegang, jadi mau kabur ke mana?," ucap Ratna.
Meski demikian, Ratna mengaku pasrah dengan keputusan hakim. Dia berharap tuhan dapat memberi nikmat sehat selama proses hukumnya.
"Saya kan meminta lalu ditolak. Ya apa boleh buat mudah-mudahan Tuhan kasih kesehatan," harap Ratna.
Sebelumnya, Ratna Sarumpaet menjalani persidangan lanjutan terkait kasus penyebaran berita bohong alias hoaks dengan agenda pembacaan nota keberatan atau eksepsi.
Usai tim kuasa hukum Ratna membacakan eksepsi, majelis hakim menyatakan belum dapat mengabulkan permohonan penangguhan penahanan.
"Majelis hakim sampai saat ini belum dapat mengabulkan tersebut," tutur Ketua Majelis Hakim Joni.
Menurut hakim, pihaknya belum menemukan adanya alasan yang mendesak untuk mengabulkan penangguhan penahanan Ratna Sarumpaet.
"Karena menurut majelis belum ada alasan yang urgent untuk penangguhan penahanan dan di persidangan terdakwa dinyatakan sehat," jelas dia.
RRN/Merdeka.com