Rabu, 27 Februari 2019|14:09:14 WIB
Jakarta: HTC mengumumkan ponsel pintar Exodus 1 kini sudah bisa dibeli menggunakan mata uang resmi. Sebab, sebelumnya, ponsel ini hanya bisa dibeli menggunakan mata uang kripto, seperti bitcoin atau ether, ketika mereka membuka penawaran pra penjualan (pre order) pada Oktober lalu.
Ponsel pintar buatan HTC ini memang menargetkan para pemilik uang digital. Mata uang kripto sendiri adalah uang digital yang setiap koinnya memiliki nomor spesial. Transaksi mata uang kripto dilakukan secara anonim, dengan menggunakan kunci khusus.
Sebagai perangkat yang ditujukan bagi pengguna mata uang kripto, Exodus 1 memiliki fitur khusus bernama Zion Private Vault, sebuah dompet yang dapat menyimpan berbagai uang virtual seperti Bitcoin dan Ether. Selain itu, Exodus 1 juga diklaim sebagai perangkat yang dapat menyimpan nomor seri uang kripto dengan aman, tidak tersentuh oleh sistem operasi perangkat Android itu sendiri.
Pada 2018, Exodus 1 dijual dengan harga 0,15 bitcoin, atau 4,78 ether (sekitar dengan Rp8 juta hingga Rp10 juta), seperti ditulis Forbes. Namun setelah dijual dengan mata uang resmi, peminat bisa membeli ponsel pintar ini seharga US$699 (sekitar Rp10 juta).
Saat pertama meluncur, HTC ingin membuat telepon pertama di dunia yang didedikasikan untuk memperluas ekosistem blockchain. "Dengan rilis HTC Exodus, kami sekarang dapat mewujudkannya," tulis HTC dalam tulisan di blognya.
HTC beranggapan ponsel ini akan memiliki peran penting untuk mengubah stagnansi industri ponsel saat ini. Kepala Desentralisasi HTC Phil Chen sempat mengungkap bahwa HTC berkomitmen mengembangkan ponsel ini seperti mereka berkomitmen mengembangkan perangkat VR, HTC Vive.
"Mungkin bukan prioritas utama, tapi nomor tiga atau empat," jelasnya dalam salah satu acara TechCrunch di Shenzhen, China, seperti sitat CNN Indonesia.
Saat ini HTC mengaku telah memiliki 25 orang teknisi yang mengerjakan proyek ini. Walau bukan jumlah yang besar untuk perusahaan setingkat HTC, tenaga ini dirasa cukup, mengingat bahwa Exodus 1 dibuat menggunakan komponen milik HTC sendiri. Selain itu, perusahaan HTC juga meminta bantuan ahli keamanan mata uang kripto, Christopher Allen, untuk memastikan keamanan perangkat.
RRN/CNNI