Kamis, 21 Februari 2019|14:28:21 WIB
Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) pada awal tahun ini mengalami kenaikan. Bahkan sampai dengan Januari 2019, realisasi bansos mencapai Rp15,1 triliun naik dari periode sama tahun lalu sebesar Rp5,3 triliun.
"Ini hampir tiga kali lipat dibandingkan realisasi tahun lalu," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kantornya, Jakarta Pusat,seperti sitat Medcom.id, Kamis (21/2/019).
Dirinya menjelaskan kenaikan bansos disebabkan oleh peningkatan jumlah bantuan yang disalurkan di awal tahun. Hal ini karena adanya percepatan pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap I oleh pemerintah pusat.
Di samping itu indeks bantuan pada komponen kesehatan dan pendidikan juga naik hingga 100 persen atau dua kali lebih besar di banding 2018. Tak hanya itu pemerintah juga menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan beras sejahtera (rastra).
"Itu karena PKH mengalami kenaikan dua kali lipat sehingga realisasinya juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Juga untuk program BPNT, rastra yang juga mengalami kenaikan," jelas dia.
Tahun ini pemerintah menganggarkan sebanyak Rp34,4 triliun untuk program PKH bagi 10 juta keluarga penerima manfaat (PKH). Jumlah ini naik hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan anggaran tahun sebelumnya yang hanya Rp17 triliun.
Pemerintah sebelumnya telah menaikkan dana jaring pengaman sosial (social safety net) di 2019. Untuk Program Keluarga Harapan, anggaran untuk 10 juta penduduk dinaikkan menjadi dua kali lipat.
Namun demikian kebijakan ini dilakukan pemerintah bukan sebagai upaya menarik perhatian masyarakat menjelang pemilu. Sri Mulyani pun membantahnya. Anggaran ini telah ada semenjak 2012, dan belum pernah di-adjust dengan inflasi.
RRN/Medcom.id