Kamis, 21 Februari 2019|14:09:10 WIB
Jakarta: Pergerakan harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali melemah tipis pada perdagangan pagi ini. Harga emas Antam berbanding terbalik dengan emas dunia.
Seperti sitat Medcom.id, Kamis, (21/2/2019), harga emas Antam di Butik Emas LM Gedung Antam tercatat berada di level Rp684 ribu per gram atau turun Rp3.000 dari sebelumnya Rp687 ribu per gram.
Senada, harga pembelian kembali (buy back) emas dibanderol sebesar Rp603 ribu per gram atau turun Rp2.000 per gram. Namun demikian harga dan ketersediaan stok bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Sedangkan harga emas di PT Pos Indonesia mengacu pada harga Butik Emas LM terdekat. Harga emas batangan sudah termasuk PPh 22 di 0,9 persen. Sertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
Di sisi lain, harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan Rabu (Kamis WIB). Optimisme pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok memberi kemungkinan meningkatnya permintaan emas dari Tiongkok.
Seperti sitat Medcom.id, harga kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April naik USD3,10 atau 0,23 persen menjadi USD1.347,90 per ons.
Adapun logam mulia lainnya, seperti perak untuk pengiriman Maret naik 21,00 sen atau 1,32 persen menjadi USD16,177 per ons. Platinum untuk pengiriman April bertambah USD13,20 atau 1,61 persen menjadi USD834,20 per ons.
Logam mulia juga didorong oleh greenback yang melemah. Indeks dolar AS, yang mengukur uang terhadap enam rival, turun 0,21 persen menjadi 96,32.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar menguat, emas berjangka akan jatuh karena emas, dihargai dalam dolar AS, menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Kurs dolar AS terus melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor tetap optimistis pada kemungkinan membaiknya lingkungan perdagangan global.
Selain itu pasar keuangan saat ini sedang menunggu perkembangan perdagangan terbaru, karena Tiongkok dan Amerika Serikat memiliki putaran baru konsultasi ekonomi dan perdagangan di Washington minggu ini.
RRN/CNNI