Pertamina Klaim Impor BBM Turun 25 Persen di Januari
Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan impor minyak Januari kemarin turun 25 persen. cnni pic

Pertamina Klaim Impor BBM Turun 25 Persen di Januari

Selasa, 19 Februari 2019|15:12:37 WIB




Jakarta: PT Pertamina (Persero) mengklaim impor bahan bakar minyak turun (BBM). Jika sebelumnya impor minyak mentah dan produk masing-masing selalu berkisar antara 350 ribu sampai dengan 400 ribu barel per hari, pada sepanjang Januari kemarin turun 25 persen dibanding bulan sebelumnya.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan penurunan impor terjadi akibat imbauan yang dilakukan pemerintah kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu pemerintah memang mengeluarkan imbauan kepada KKKS untuk menjual produksi minyak mereka kepada Pertamina. Karena imbauan tersebut, operator Blok Rokan Chevron Pacific Indonesia sepakat menjual produksi minyak mereka ke Pertamina sebanyak 90 ribu barel per hari.

Penjualan tersebut akan kembali ditingkatkan pada semester kedua tahun ini. Saat ini, Pertamina juga tengah bernegosisasi dengan operator Blok Cepu Exxonmobil agar mereka mau menjual minyak mereka ke perusahaan minyak negara tersebut.

"Porsi minyak mentah yang biasanya diekspor sebagian besar sudah dibeli oleh Pertamina dan sudah diolah oleh kilang Pertamina," ujar Nicke usai menghadiri Penandatanganan Perjanjian Induk PT Pertamina (Persero) dan PT Pelindo (Persero) di Kantor Kementerian BUMN, seperti sitat CNN Indonesia, Selasa (19/2/2019).

Nicke mengatakan selain disebabkan imbauan tersebut, penurunan impor juga dipicu kebijakan mandatori campuran biodiesel  20 persen dalam minyak solar (B20). Kebijakan tersebut telah menekan impor solar juga turun.

Nicke mengatakan penurunan impor minyak dan produk tersebut sejalan dengan upaya efisiensi yang dilakukan perseroan yang beberapa waktu belakangan kemarin mendapatkan tekanan keuangan dari kenaikan harga minyak dan pelemahan nilai tukar rupiah.


RRN/CNNI







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE