Selasa, 19 Februari 2019|11:07:39 WIB
Jakarta: Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) meminta kepada pemerintah untuk membentuk tim negosiasi khusus hambatan tarif untuk merundingkan pelonggaran hambatan perdagangan (trade barrier) antarnegara.
Ketua GAPMMI Adhi S Lukman mengatakan permintaan disampaikan karena saat ekspor makanan dan minuman Indonesia ke luar negeri banyak mengalami hambatan tarif.
Adhi mengatakan hambatan tarif paling rumit dihadapi di kawasan Afrika dan Amerika Latin. Di kawasan Amerika Latin bahkan, ekspor makanan dan minuman mendapatkan hambatan tarif cukup tinggi.
"Untuk pangan olahan, rata-rata (hambatan tarifnya) di atas 30 persen. Makanya kami usulkan supaya mudah dan cepat dilakukan kesepakatan preferential trade agreement atau PTA yang memungkinkan terjadinya barter," katanya seperti sitat CNN Indonesia, Selasa (19/2).
Adhi berharap pemerintah segera merespons harapan dari pengusaha tersebut.
Sebelumnya pengamat Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menyarankan agar pemerintah mengalokasikan lebih banyak anggaran bagi tim negosiasi atau perunding dalam menghadapi wacana proteksionisme atau pembatasan impor produk Indonesia dari negara-negara lain.
Dia menjelaskan bahwa selama ini kekurangan dari ekspor terjadi salah satunya akibat kinerja dari tim perundingan atau negosiasi yang dianggap masih lemah, karena kemungkinan anggaran yang kurang.
RRN/CNNI