Rabu, 13 Februari 2019|15:53:09 WIB
Jakarta: Konon pada zaman dahulu kala berdiri sebuah kerajaan di pesisir pantai selatan Pulau Lombok yang dipimpin raja bernama Raja Tonjang Beru dan permaisuri Dewi Seranting.
Dikisahkan Raja Tonjang Beru memiliki seorang puteri cantik jelita bernama Putri Mandalika yang dikenal sopan, ramah dan tutur katanya lembut. Karena itu pangeran dari kerajaan sekitarnya berebutan meminang sang putri untuk dijadikan permaisuri.
Namun Putri Mandalika tidak bersedia menerima lamaran para pengeran. Untuk menghindari terjadinya peperangan, ia memilih mengorbankan jiwanya dengan terjun ke laut di Pantai Seger Kuta, yang kini masuk wilayah Desa Sukedane, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Tak lama kemudian, tiba-tiba bermunculan binatang kecil yang jumlahnya sangat banyak dari dasar laut. Binatang tersebut disebut dengan nyale atau cacing laut. Seluruh masyarakat meyakini bahwa nyale merupakan jelmaan Putri Mandalika.
Legenda Putri Mandalika kemudian menjadi awal dari tradisi Bau Nyale atau menangkap cacing laut yang dilaksanakan oleh masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah setiap bulan Februari, atau tanggal 20 bulan 10 berdasarkan kalender Sasak, suku terbesar di Pulau Lombok.
Tak ada catatan pasti mengenai dimulainya tradisi Bau Nyale, namun masyarakat setempat mengatakan kalau tradisi tersebut sudah berlangsung selama ratusan tahun silam.
Tradisi Bau Nyale masuk dalam kalender tahunan pariwisata Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tahun ini, Festival Pesona Bau Nyale akan digelar pada 17-25 Februari 2019 di Pantai Seger, Kabupaten Lombok Tengah. Belasan kegiatan akan mengiri rangkaian acara tahunan ini.
Kegiatan yang pertama ialah kontes surfing pada 17 Februari 2019 dan berpusat di Pantai Gerupuk. Kegiatan parade budaya ini menggandeng Jember Fashion Carnaval (JFC).
Kemudian memasuki malam puncak Festival Pesona Bau Nyale pada 24-25 Februari dilaksanakan tradisi Bau Nyale atau menangkap cacing laut oleh warga dan wisatawan di Pantai Seger.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal berharap Festival Pesona Bau Nyale tahun ini dapat mendongkrak kunjungan wisatawan ke Lombok dan Sumbawa, terlebih setelah Provinsi NTB dilanda bencana gempa bumi dahsyat pada akhir Juli dan Agustus 2018.
Pemerintah Provinsi NTB menargetkan Festival Pesona Bau Nyale mampu menarik 3.000 kunjungan wisatawan.
Lalu mengatakan untuk dapat menarik wisatawan datang ke NTB sejumlah paket wisata sudah disiapkan, salah satunya paket tiga hari dua malam, sudah termasuk tiket pesawat dengan harga Rp3,4 juta.
Wisatawan boleh memilih paket tanpa tiket peswat dengan harga mulai Rp1,3 juta sampai Rp1,8 juta, tergantung kelas hotel dan jumlah orang atau kelompok.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) NTB Dewantoro Umbu Joka menyambut baik dilaksanakan kegiatan tersebut di tengah terpuruknya pariwisata NTB pascagempa.
"Kegiatan ini sangat membantu pemulihan pariwisata pascabencana gempa Lombok, sehingga, mengembalikan kepercayaan orang luar Lombok untuk hadir di tempat ini, sebab yang terpenting saat ini meyakinkan orang untuk datang," kata Dewantoro, seperti sitat CNN Indonesia, Rabu (13/2/2019)
RRN/CNNI