Akhir 2019, Ekonom Prediksi Rupiah di Rp14.600/USD
Ilustrasi MI/ROMMY PUJIANTO/medcom.id

Akhir 2019, Ekonom Prediksi Rupiah di Rp14.600/USD

Jumat, 25 Januari 2019|13:09:20 WIB




Jakarta: Kepala Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra memprediksi pada akhir tahun ini nilai tukar rupiah akan mencapai Rp14.600 per dolar Amerika Serikat (USD). Level tersebut lebih kuat dibandingkan dengan asumsi nilai tukar dalam APBN 2019 yang mencapai Rp15.000 per USD.

Aldian menuturkan saat ini kondisi global lebih bersahabat. Karena ada perlambatan global akhirnya membuat Federal Reserve melihat penaikan suku bunga acuan pada tahun ini hanya dilakukan sebanyak dua kali, dari perkiraan sebelumnya tiga kali kenaikan.

"Kami juga turunkan proyeksi dari tiga kali kenaikan Fed Fund Rate tahun ini, menjadi dua kali. Jadi keseluruhan rupiah mungkin trennya akan cukup baik. Kita lihat di semester pertama rupiah di Rp13.800 sampai Rp14.000, di semester kedua rupiah Rp14.600," ujar Aldian, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Jumat, 25 Januari 2019.

Ia menjelaskan alasan rupiah akan melemah di semester kedua yaitu disebabkan masih adanya risiko dari defisit neraca transaksi berjalan. Menurutnya hal tersebut merupakan konsekuensi dari masih terjaganya momentum pertumbuhan ekonomi domestik. "Jadi karena momentum pertumbuhannya masih terjaga, jadi permintaan barang impor masih cukup baik. Dan di sisi lain, ekspor agak melambat karena globalnya juga melambat," katanya.

Faktor kedua, saat ini bank-bank sentral di dunia memang tengah menurunkan neracanya sehingga likuiditas global memang cenderung akan turun. "Jadi meski kita lihat terjadi perbaikan sentimen-sentimen terhadap aset-aset negara berkembang, kita lihat trennya masih sedikit melambat. Makanya kita perkirakan akhir tahun rupiah di Rp14.600," ujar Aldian.

Sementara itu, Bank Indonesia diperkirakan menaikkan suku bunga acuannya sekali lagi. Saat ini suku bunga acuan BI atau BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI-7RRR) berada di level 6,0 persen. "Kita lihat BI mungkin masih menaikkan sekali lagi di kuartal tiga," kata Aldian.


ABD/medcom.id







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE