Seharusnya, Pembangunan Ini Rampung di Akhir 2018
Seharusnya, Pembangunan Ini Rampung di Akhir 2018

Seharusnya, Pembangunan Ini Rampung di Akhir 2018

Kamis, 24 Januari 2019|00:50:47 WIB




Pekanbaru: Pihak Kontraktor PT Brantas Abipraya terus menggesa pembangunan proyek Jembatan siak IV, yang menghubungkan pusat Kota Pekanbaru dengan Rumbai Pesisir, agar bisa rampung awal Februari tahun ini.

SHEQ Manager PT Brantas Abipraya, Rengki Elektanus di Pekanbaru, Rabu, mengatakan uji beban Jembatan Siak IV direncanakan dilakukan pada Februari, sementara efektifnya jembatan tersebut sudah bisa digunakan pada Maret 2019 ini.

"Uji Beban dilakukan pada 8-10 Februari, kita akan koordinasi dengan PUPR untuk kesiapan uji beban, untuk mengetahui apakah jembatan ini layak dilalui atau tidak. Kemungkinan maret sudah bisa dilewati," kata Rengki Elektanus.

Rengki mengatakan saat ini pengerjaan jembatan Siak IV pada tahap pengecoran segmen MS 0, yaitu pengecoran penyambungan jembatan.

"Rencananya Jumat 25 Januari ini akan kita lakukan pengecoran MS 0, segmen MS 0, yaitu pengecoran penyambungan jembatan ini supaya tersambung secara keseluruhan. Lebar yang harus dicor itu nanti adalah 20,5 meter, panjangnya 3 meter," jelas Rengki.

Sementara itu, pantauan media dilapangan, Jembatan Siak IV memang sudah tersambung. Hanya saja, ada bagian yang harus dicor agar seluruh bagiannya tersambung sempurna.

Pada kesempatan yang sama, untuk memastikan pembangunan, Anggota DPRD Provinsi Riau Dapil Pekanbaru Noviwaldy Jusman, Kordias Pasaribu, Ade Hartati dan Mansyur HS melakukan inspeksi mendadak ke Jembatan Siak IV, Rabu (23/1).

Politisi Demokrat Riau ini mengatakan, pada Maret jembatan Siak IV sudah bisa digunakan oleh masyarakat.

Untuk diketahui proyek jembatan Siak sepanjang 834 meter ini sempat mangkrak, dan kembali dilanjutkan.

Jembatan Siak IV yang akan menghubungkan pusat kota Pekanbaru ke Kecamatan Rumbai sempat mangkrak selama tiga tahun. Gubernur Riau, Arsyadjuliandi (Andi) Rachman yang saat itu menjabat sempat berjanji kepada awak media dan akan menuntaskannya tahun 2018 lalu untuk memperlancar transportasi kota.

Jembatan Siak IV ini sebenarnya sudah diproyeksikan sejak tahun 2009 silam. Hanya saja, pada tahun 2014 lalu, Gubernur Riau, Annas Maamun menghentikannya pembangunan jembatan ini dengan alasan ada dugaan penyimpangan dana. Padahal di lokasi itu sudah bangun kontruksi jembatan. Tapi hasil audit, menyatakan bahwa pembangunan tersebut tidak ada merugikan keuangan negara. Dari sana Pemprov Riau kembali untuk melanjutkan.

Jembatan ini berada di jantung kota di Jl Sudirman yang akan menghubungkan ke Kecamatan Rumbai. Bila jembatan ini bisa terselesaikan, maka ini akan menjadi jalur alternatif yang bakal ramai dilalui masyarakat.

Gubernur Riau, Andi Rachman saat itu menjabat mengatakan, bahwa jembatan yang sempat terbengkalai ini akan segera dituntaskan dan diprediksi bisa difungsikan pada November 2018.

"Kita komit untuk menyelesaikan jembatan ini dan mudah-mudahan pada November tahun 2018 sudah dapat difungsikan," kata Andi Rachman kepada media, Senin (5/2/2018).

Andi menjelaskan, jembatan Siak IV ini memiliki panjang sekitar 834 meter dengan lebar 18,5 meter. Sebagian kontruksi jembatan dari sisi sungai sudah sudah lama dikerjakan. Saat ini hanya akan menyambung bagian tengahnya. Dari segi kontruksi jembatan sejak dihentikan, sudah terbangun 79 persen.

"Nanti fasilitas pendukung jembatan akan kita bangun juga untuk mempercantik bangunannya. Akan ada taman di sisi bidang jembatan," kata Andi Rachman.

Proyek lanjutkan pembangunan jembatan ini, kata Andi akan dikerjakan BUMN PT Brantas Abipraya. Total anggaran pengerjaan sebesar Rp 107 miliar dalam anggaran APBD Riau.

"Jika sudah selesai, hal ini akan mendorong roda perekonomian masyarakat sekitar. Jembatan ini adalah milik masyarakat, maka di aliran sungai Siak ini harus kita jaga bersama supaya bermanfaat untuk jangka panjang," tutup Andi Rachman.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau Dadang Eko Purwanto saat ditemui awak media di Kantor Gubernur Riau, Selasa (4/12) terkait progres pembangunan jembatan ini, menjelaskan, bahwa dari 16 main span pada jembatan tersebut, sudah 12 yang terpasang. Sehingga tersisa empat main span lagi yang tengah dikebut pemasangannya.

“Tinggal empat lagi. Main span empat, tiga, dua dan satu. Yang satu dan dua ini sekali angkat,” kata Dadang saat ditemui di Kantor Gubernur Riau, Selasa (4/12) siang.

Pemasangan satu main span kata Dadang, memerlukan waktu selama delapan hari. Sehingga, empat main span tersebut diperkirakan memakan waktu selama 30 hari lebih.
“Berarti empat kali angkat lagi, dengan siklus delapan hari,” ujarnya.

Selain itu, sedang dikebut juga pembangunan pylon atau tiang. “Pylon tinggal pasang cetakan dan cor. Cornya mungkin selesai. Pylon masih nampak besi-besi saja kan. Belum ditutup, cetakannya belum ada,” kata dia.

Dia menyebut, saat ini semua pengerjaan sedang progres. Dadang juga menggesa agar kontraktor dapat mempercepat masa pengerjaan. Jika terlambat, maka konsekuensinya akan diberi sanksi. “Tapi siapa yang mau terlambat. Siapa yang mau didenda,” katanya.

Sementara, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Riau Yunnan Haris juga mengatakan, pembangunan Jembatan Siak IV, diprediksi rampung pada pertengahan Januari 2019 mendatang.

“Saya juga pastikan pengerjaan akan terlambat hingga Januari 2019. Pengerjaan jembatan itu tidak mudah dan ada urutannya. Tapi sekarang sedang dikebut pengerjaannya,” kata Yunnan.

Yunnan menilai, adanya keterlambatan pembangunan selama tiga bulan. Pihak kontraktor harus menunggu izin kelayakan dari pemerintah pusat melalui Dirjen Jembatan dan Jalan. Karena kondisi jembatan yang sudah terbengkalai sejak 2012 hingga 2018.

Sehingga besi-besi yang sudah terpasang harus dicek ulang. Apakah layak atau tidak digunakan, apakah berkarat atau tidak. Termasuk kekuatan tiang yang ada harus dicek oleh pihak Kementerian PUPR.

“Jadi memang ada waktu terbuang selama tiga bulan. Ketika usai kontrak, mereka harus menunggu hasil uji kelayakan dari kementerian. Tidak mungkin mengerjakan barang yang sudah terbengkalai langsung dipasang, ada peraturannya,” ujar dia.

Karena itulah, kata dia, pihak kontraktor menyatakan bahwa akan terjadi keterlambatan pembangunan. Mereka mengajukan perpanjangan masa pengerjaan. “Perpanjangan melalui LKPP dulu pengajuannya,” katanya.

Sebelumnya, Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, mengakui adanya keterlambatan pembangunan Jembatan Siak IV. Dia memprediksi, jembatan tersebut tak selesai tahun ini. Namun, kontraktor diberi target penyelesaian di Januari 2019. “Kalau Jembatan Siak IV, kita akui memang kemungkinan besarnya selesai Januari 2019. Kita akui saja,” katanya.

Menurutnya, jika memang selesai pada Januari 2019, maka kontraktor harus siap menerima konsekuensinya. Salah satunya dikenakan denda keterlambatan pembangunan. Seharusnya, pembangunan ini rampung di akhir 2018. “Mungkin nanti ada denda,” kata Wan Thamrin.

Wan menjelaskan, salah satu yang membuat keterlambatan pengerjaan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Senapelan dengan Rumbai Pesisir, adalah cuaca. Di mana saat ini, cuaca ekstrem melanda Pekanbaru.

Sebagai informasi tambahan, Jaksa sempat menyelidiki dugaan korupsi Jembatan Siak IV ini.

Selain Jembatan Siak 3 kota Pekanbaru - Rumbai yang berbau korupsi, Jembatan Siak IV yang dibangun di ujung jalan Jenderal Sudirman kota Pekanbaru, telah mulai dikerjakan sejak Tahun 2009. Namun hingga saat ini pengerjaan jembatan Siak IV pada tahap pengecoran segmen MS 0, yaitu pengecoran penyambungan jembatan. Jembatan yang menganggarkan uang negara hingga Rp 455 miliar ini diduga berbau korupsi. Pasalnya dengan anggaran yang begitu besar, namun pengerjaan proyek raksasa itu tak kunjung selesai. Seharusnya, pembangunan ini rampung di akhir 2018.

Terkait itu penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Riau sempat memeriksa sejumlah saksi untuk memulai penyelidikan dugaan korupsi jembatan yang menghubungkan antara Kota Pekanbaru dengan Kecamatan Rumbai itu, hingga kini belum melanjutkan tugasnya.

Menanggapi itu, Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau Mukhzan, seperti disitat merdeka.com, Selasa (11/11), mengatakan sebelumnya Tim Penyidik Pidana Khusus Kejati Riau telah memeriksa sejumlah saksi pada 09 September 2014 lalu, yakni tiga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan Jembatan Siak IV. Pemeriksaan tersebut untuk mendalami dugaan korupsi Jembatan itu.

"Ketiga orang tersebut inisial AK, AA, dan MD. Ketiganya merupakan PPK pada proyek yang dikerjakan dengan menggunakan sistem multiyears, sejak tahun 2009 hingga 2013 tersebut. Mereka diperiksa sehubungan dengan tugas dan wewenang mereka dalam proyek itu," ujar Mukhzan.

Namun, saat ditanya bagaimana kelanjutan penyelidikan kasus itu, Mukhzan belum mengetahui. Pasalnya, penyelidikan kasus itu ada ditangan Pidsus Kejati Riau. "Masih dalam proses, itu yang menangani bagian Pidsus,"katanya.

Perlu diketahui, dugaan korupsi pembangunan Jembatan Siak IV tersebut dianggarkan melalui Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau sebesar Rp 455 miliar. Dana tersebut dikucurkan dalam empat tahap, yakni tahun 2010 sebesar Rp 7,5 miliar, tahun 2011 sebesar Rp 212.375.000.000, tahun 2012 sebesar Rp 212.375.000.000 dan tahun 2013 sebesar Rp 22.750.000.000.

Walaupun dana telah dikucurkan sebesar Rp 455 miliar secara bertahap, kenyataannya jembatan yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya tersebut tidak kunjung selesai hingga tahun 2013. "Terakhir, kembali dianggarkan sebesar Rp 80 miliar untuk penyelesaian pembangunan jembatan tersebut," kata Mukhzan.

Namun tambahan anggaran Rp 80 miliar itu terhalang dengan kebijakan Gubernur Riau, Annas Maamun saat itu. Bahkan Gubri, meminta badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Riau untuk melakukan audit terhadap pengerjaan Jembatan Siak IV tersebut.

Dari hasil audit BPKP Riau, yang pernah disampaikan oleh Komisi C DPRD Provinsi Riau saat itu, Aziz Zainal, diketahui adanya kelebihan bayar sebanyak Rp 500 juta kepada PT Waskita Karya dan meminta agar pihak kontraktor tersebut segera mengembalikannya ke kas daerah.


Dari berbagai sumber







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE