Rabu, 23 Januari 2019|11:04:15 WIB
Jakarta: PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat capaian penjualan unaudited komoditas emas sebesar 28.258 kilogram (kg) pada 2018. Adapun angka itu meningkat sebanyak 114 persen dibandingkan dengan 2017, sejalan dengan produksi yang stabil di angka 1.952 kg.
Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan capaian volume dan penjualan emas ini seiring dengan strategi pengembangan pasar emas di pasar domestik dan ekspor serta inovasi produk dari Logam Mulia Antam.
Antam juga mencatat volume produksi unaudited feronikel sebesar 24.868 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau naik 14 persen dari capaian 2017 yang sebesar 21.762 TNi. Selain itu, penjualan unaudited feronikel pada 2018 tumbuh 10 persen dari capaian 2017 yang sebesar 21.878 menjadi 24.135 TNi.
Arie menjelaskan peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel Antam di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27 ribu TNi per tahun. "Capaian produksi dan penjualan feronikel dan penjualan emas terbesar sepanjang sejarah perusahaan menjadi landasan yang solid bagi kami untuk terus melakukan ekspansi komoditas utama Antam yang berbasis pada komoditas nikel, emas dan bauksit," kata Arie, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 23 Januari 2019.
Sementara untuk komoditas bijih nikel Antam mencatat volume produksi unaudited sebesar 9,31 juta wet metric ton (wmt), atau naik 67 persen dibandingkan dengan 2017 sebesar 5,57 juta wmt. Volume penjualan unaudited bijih nikel tercatat 6,29 juta wmt, atau naik sigifikan dibandingkan dengan total volume penjualan tahun lalu sebesar 2,93 juta wmt.
"Antam memproduksi bijih nikel untuk kebutuhan bahan baku pabrik feronikel perusahaan, serta untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor," tutur dia.
Sedangkan untuk komoditas bauksit, capaian produksi pada 2018 sebesar 1,10 juta wmt atau naik 70 persen dibandingkan dengan capaian produksi 2017 sebesar 648 ribu wmt. Volume penjualan bijih nikel juga tercatat meningkat 15 persen dari tahun lalu menjadi sebesar 965 ribu wmt.
ABD/medcom.id