Genjot Pendidikan Jarak Jauh untuk Dongkrak APK
Menristekdikti. Mohamad Nasir saat memberi sambutan di acara Pemberian Bantuan Mahasiswa Berprestasi Lippo Group (BMBL). Kemenristekdikti/humas/medcom.id

Genjot Pendidikan Jarak Jauh untuk Dongkrak APK

Rabu, 23 Januari 2019|10:14:18 WIB




Jakarta: Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi dengan menggenjot lebih banyak lagi perguruan tinggi yang menggelar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

Kemenristekdikti tahun ini menggelontorkan anggaran sebesar Rp5,7 triliun untuk meningkatkan akses anak-anak Indonesia ke perguruan tinggi melalui jalur beasiswa.  Namun jumlah tersebut dinilai belum cukup kuat untuk mendongkrak Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi secara signifikan.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan, APK pendidikan tinggi saat ini baru 34 persen, hanya meningkat sekitar 1,5 persen dari APK tahun lalu.  "APK pendidikan tinggi kita saat ini masih di 34 persen," kata Nasir di acara Pemberian Bantuan Mahasiswa Berprestasi Lippo Group (BMBL) 2019 di Auditorium Gedung D Kemenristekdikti, Senayan, Selasa, 22 Januari 2019.

Artinya dari seluruh penduduk Indonesia yang ada pada usia kuliah 18-23 tahun, baru 34 persen di antaranya yang sudah mengenyam pendidikan tinggi.  Selain beasiswa, Nasir juga menekankan penerapan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan dalam jaringan atau secara daring dapat menjangkau lebih banyak perguruan tinggi.

"Apalagi secara geografis kita merupakan negara kepulauan. Menjadi sangat penting menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan akses pendidikan, kita bangun dengan baik agar distance learning, open online learning dan e-learning bisa berjalan dengan baik," ungkap Nasir.

Ia sendiri menargetkan, agar APK Pendidikan Tinggi Indonesia dapat mencapai 98 persen.  Sehingga dibutuhkan kerja sama dan partisipasi aktif semua elemen masyarakat, seperti keterlibatan perusahaan dalam memberikan beasiswa.

"Saya punya mimpi Indonesia seperti di Korea Selatan, yang angka pertisipasi kasarnya pada 2018 ini sudah di angka 98 persen," terangnya.

Nasir juga mengatakan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab semua elemen bangsa. Dalam kesempatan yang sama, Lippo Group memberikan beasiswa senilai Rp1,5 miliar kepada mahasiswa di 10 Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Beasiswa tersebut telah diberikan sejak 2011.

Penyerahan beasiswa diserahkan langsung kepada PTN masing-masing. "Sesungguhnya dana 1,5 Miliar ini tidak terlalu berarti (dalam meningkatkan APK), namun yang saya inginkan adalah kalau 100 perusahaan di Indonesia, bahkan 500 perusahaan di Indonesia ikut tindakan yang kami lakukan, ratusan miliar uang akan tersalur.   Itulah sebetulnya yang saya harapkan," ungkap Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady.

PTN Penerima BMBL tahun 2019 adalah :

1.    Universitas Samudra Kota Langsa (Unsam) di Aceh
2.    Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) di Jawa Barat
3.    Universitas Tidar Magelang (Untidar) di Jawa Tengah
4.    Politeknik Negeri Madura Sampang (Poltera) di Jawa Timur
5.    Politeknik Negeri Bali Denpasar (PNB) di Bali
6.    Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala) di Kalimantan Selatan
7.    Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (PPNP) di Sulawesi Selatan
8.    Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani) di Nusa Tenggara Timur
9.    Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) di Maluku
10.   Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua di Papua.


RRN/medcom.id

 







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE