Selasa, 22 Januari 2019|18:09:45 WIB
Jakarta: DJI mengumumkan telah menemukan tindak penipuan bernilai jutaan dollar Amerika Serikat yang dilakukan oleh pegawainya. DJI memperkirakan, kerugian akibat tindakan ini mencapai sekitar CNY1 miliar atau sekitar Rp2,1 triliun.
Selain itu, DJI menyebut para pegawai yang terlibat tindak penipuan tersebut telah dipecat. Laporan yang beredar memperkirakan jumlah pegawai yang dipecat oleh DJI mencapai 29 pegawai.
Menurut Engadget, DJI mengatakan bahwa sejumlah pegawai dari total 14.000 pegawai telah melakukan kecurangan dengan menaikkan biaya komponen dan material lain untuk mendapatkan keuntungan finansial.
Bersamaan dengan pemecatan sejumlah pegawai tersebut, DJI mengungkap bahwa perusahaannya telah memberi peringatan kepada seluruh pegawai dan menciptakan saluran internal baru sebagai medium penampung laporan penipuan. Sebagai informasi, perusahaan asal Shenzhen, Tiongkok ini merupakan produsen drone terbesar di dunia saat ini, dengan perolehan pangsa pasar sekitar 75 persen. Produsen Mavic 2 dan Mavic Air ini juga dilaporkan meningkatkan investasi pada pengembangan drone untuk penggunaan enterprise.
Investasi DJI tersebut salah satunya diwujudkan dalam Mavic 2 edisi khusus, yang dirancang untuk membantu proses pencarian dan penyelamatan. DJI Mavic 2 edisi khusus ini dipasarkan seharga USD1.999 (Rp28,4 juta).
ELL/medcom.id