Selasa, 15 Mei 2018|19:04:55 WIB
Jakarta: Pemerintah mengaku sudah mulai menyusun kerangka Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Kerangka APBN yang tengah disusun, mencakup asumsi makroekonomi serta pos belanja dan penerimaan.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa terdapat dua hal baru terkait kebijakan anggaran tahun depan. Pertama, pemerintah tak akan menaikkan anggaran belanja barang perkantoran dan perjalanan dinas di tahun depan.
Kedua, pemerintah akan mengalokasikan anggaran lebih untuk mendorong pendidikan vokasi.
"Selama satu hingga dua tahun ini kami sudah siapkan konsepnya. Jadi tahun besok sudah bisa dianggarkan, ini kan kegiatan mendorong investasi," terang Darmin pada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (15/5).
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa hasil dari ketentuan fiskal ini akan dibawa ke tingkat legislatif dalam dua pekan mendatang.
Menurutnya, hingga sejauh ini, tidak ada perubahan terkait asumsi makroekonomi yang ditetapkan pemerintah.
Salah satunya, lanjut Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi masih tetap dipatok 5,4 persen hingga 5,8 persen tahun depan.
"Tidak banyak berubah. Nanti kami akan sampaikan ke dewan dalam dua minggu ke depan," jelas dia.
Dalam APBN 2018, pemerintah mematok belanja sebesar Rp2.204,4 triliun dan penerimaan sebesar Rp1.894,7 triliun. Angka ini meningkat dibanding realisasi tahun lalu di mana belanja mencapai Rp2.004 triliun dan penerimaan sebesar Rp1.655,8 triliun.
agi/cnni