Rabu, 04 April 2018|23:10:08 WIB
London: Seorang ahli senjata kimia terkemuka telah meminta pemerintah Inggris memberikan rincian lebih lanjut tentang mengapa bisa yakin bahwa Rusia berada di balik serangan gas saraf terhadap eks mata-mata Sergei Skripal dan putrinya, Yulia.
Permintaan muncul setelah kepala laboratorium Porton Down mengaku tidak dapat memastikan bahwa gas saraf dalam kasus Skripal dibuat di Rusia.
Hamish de Bretton-Gordon, komandan gabungan Joint Chemical, Biological, Radiological dan Nuclear Regiment, mengatakan kurangnya detail dari pemerintah Inggris mengenai tuduhan ini dapat berbahaya. Hal tersebut memungkinkan Rusia memenangkan "disinformasi" tentang kasus Skripal.
"Setelah melihat data intelijen dari beragam sumber berbeda, saya merasa 100 persen yakin bahwa perdana menteri Inggris benar soal Rusia. Rusia kelihatannya unggul dalam komunikasi dan kampanye disinformasi mereka," kata De Bretton-Gordon, seperti dilansir Guardian, Rabu 4 April 2018.
Meski merasa PM Theresa May telah benar dalam menuduh Rusia, De Bretton-Gordon mendorong pemerintah Inggris harus menemukan cara menjelaskan yang lebih efektif mengenai bagaimana kesimpulan itu bisa diambil.
Berbicara di program acara BBC Radio 4's Today, De Bretton-Gordon menilai pemerintah Inggris perlu "menghadirkan lebih banyak bukti tanpa mengkhianati sumber informasinya."
Pada Selasa 3 April, dalam serangkaian wawancara televisi, Gary Aitkenhead, kepala eksekutif dari Laboratorium Pertahanan dan Teknologi Pemerintah (DSTL) di Porton Down, mengatakan racun telah diidentifikasi sebagai gas saraf novichok kelas militer, yang mungkin hanya bisa dikerahkan oleh sebuah negara.
Mtvn/Wil