Jumat, 04 Agustus 2017|14:32:38 WIB
Jakarta: Dalam beberapa waktu terakhir, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap menyentil sejumlah menterinya. Terbaru, dua menteri kena sindir eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Saat memberikan sambutan pembukaan acara rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Hanura di Bali, Jumat (4/8), Jokowi menyinggung dua menterinya terkait kinerja dan capaian pembangunan.
Saat itu, Jokowi menyampaikan soal pentingnya pembangunan sumber daya manusia setelah program infrastruktur yang kini tengah dikerjakan pemerintah.
"Ini wajib dan harus kita lakukan karena persiapan-persiapan dalam menghadapi persaingan global itu betul-betul harus kita siapkan secara detail dan secara baik," ujar Jokowi.
Jokowi kemudian menggambarkan kondisi saat ini di mana pendidikan vokasi dan jurusan di perguruan tinggi yang cenderung monoton dan tidak ada perubahan.
Contohnya, kata Jokowi, adalah jurusan di SMK yang berkutat di jurusan bangunan, listrik, dan mesin. Padahal ada peluang membuka jurusan baru seperti animasi, video dan ritel.
"Tidak pernah kita berani detail masuk ke hal yang dibutuhkan sekarang ini. Kita terlalu linier, terlalu rutinitas, padahal perubahan-perubahan ini sangat cepat sekali," ujar Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan, jika tidak ada semangat untuk berubah dan membuat terobosan baru, maka ada potensi bangsa Indonesia bisa semakin tertinggal dalam persaingan global.
Untuk itu, Jokowi mengaku selalu mengingatkan para menterinya untuk mengganti regulasi yang menghambat dengan regulasi baru yang lebih fleksibel.
Dalam hal ini, Jokowi mengingatkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir.
"Mendikbud, Mendikti itu sangat harus sangat responsif terhadap perubahan-perubahan yang ada di global maupun perubahan-perubahan yang kita hadapi di negara kita," ujar Jokowi.
Presiden Joko Widodo sebelumnya sudah menegur sejumlah menteri Kabinet Kerja. Beberapa di antaranya karena peraturan yang dikeluarkan menteri dianggap menghambat iklim investasi. Alasan lainnya terkait kebijakan strategis pemerintah.
Salah satu pembantu presiden yang kena sentil adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Lalu ada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang juga kena kritik dari Jokowi.
Selanjutnya ada Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri ESDM Ignatius Jonan.
osc/lex/cnni/rrn