Tips Bagi yang akan Kuliah di Luar Negeri
Jika kamu berencana kuliah di luar negeri, ada baiknya bersiap-siap dari sekarang. robarmstrong2/Pixabay/cnni

Tips Bagi yang akan Kuliah di Luar Negeri

Kamis, 25 Mei 2017|21:02:40 WIB




Jakarta: Tempat baru, suasana baru, orang-orang baru, dan tentunya tantangan-tantangan baru, semua hal yang akan dialami oleh kita, calon mahasiswa baru. Apalagi jika universitas yang dituju berada di negara lain yang tentunya memiliki budaya dan kebiasaan yang sangat jauh berbeda dengan negara kita. Karena itu sebaiknya kita sedikit banyak tahu tentang kultur di tempat baru tersebut.

Demikian juga halnya dengan studi di luar negeri. Jika kamu memutuskan untuk studi di luar negeri, berikut beberapa hal yang sebaiknya mulai dipersiapkan:

1. Mencari Akomodasi
Seiring meningkatnya jumlah pelajar yang studi di luar negeri, terutama di negara maju, semakin sulit mendapatkan akomodasi di kota ini. Tidak jarang terjadi hingga perkuliahan dimulai, masih ada mahasiswa yang belum memperoleh tempat tinggal. Maka dari itu, sebaiknya mencari akomodasi dilakukan jauh hari sebelum kedatangan di sana. Dengan kata lain kita hendaknya sudah hunting dan apply akomodasi ketika masih di Indonesia, sehingga begitu menginjakkan kaki di sana tidak perlu bingung mencari akomodasi lagi.

Jika kita ingin tinggal di akomodasi yang disediakan oleh pihak kampus, maka pendaftaran sangat disarankan dilakukan jauh hari, sekitar 2-3 bulan sebelum kedatangan di negara tujuan, karena biasanya banyak calon mahasiswa yang mengincar jenis akomodasi ini. Begitu pula halnya dengan flat. Biasanya flat yang letaknya strategis di dekat kampus dan dengan harga yang miring sudah diincar jauh-jauh hari. Jadi siapa cepat, dia dapat.

2. Menyiapkan Bahan Kuliah
Para calon mahasiswa memang belum diberi materi kuliah sebelum registrasi dan orientasi, namun tidak ada salahnya jika sebelum benar-benar memulai perkuliahan, kita mencari info dan buku tentang mata kuliah yang akan diambil untuk beberapa trimester atau semester ke depan. Tujuannya tentu saja agar kita lebih siap dan tidak terlalu kaget dengan materi dan sistem perkuliahan yang ada, karena pastinya jauh berbeda dengan apa yang ada di Indonesia.

3. Mencari Info tentang Negara Tujuan
Bagi mahasiswa baru, mengalami culture shock itu hampir pasti. Mulai dari budaya, kebiasaan, cuaca, hingga perbedaan waktu antara Indonesia dan negara tujuan bisa masalah jika kita tidak memiliki persiapan dan cara untuk mengatasinya. Setiap orang mungkin mengatasinya dengan cara yang berbeda-beda. Namun yang pasti dengan mencari cukup info yang bertebaran di internet dan media lainnya, setidaknya akan membantu kita untuk mengatasi culture shock karena kita tidak akan terlalu kaget lagi dan sedikit banyak sudah persiapan, bahkan sebelum tiba di negara tujuan.

4. Mencari Kenalan yang Studi atau Tinggal di Negara Tujuan
Dengan menjalin komunikasi dengan warga Indonesia atau kenalan yang ada di negara tujuan, kita bisa mendapatkan berbagai informasi mulai dari akomodasi, kuliah, gaya hidup, hingga kebijakan imigrasi negara tujuan yang mungkin tidak kita dapatkan dari internet. Apalagi bagi mereka yang sebelumnya belum pernah tinggal di sana, masukan dari orang-orang tersebut tentunya sangat berharga. Hal ini juga sedikit banyak bisa membantu mengatasi culture shock. Selain itu dengan memiliki teman atau kenalan di sana, meskipun hanya lewat sosial media, setidaknya para kita tidak akan merasa sendirian dan lebih aman. Jika kita beruntung, kita bahkan bisa mendapat warisan mulai selimut, kasur, bantal, mesin pemanas, hingga kulkas dari sesama pelajar mahasiswa yang kembali ke Indonesia.

5. Menyimpan Nomor Telepon KBRI, Kepolisian Setempat, atau Teman
Poin ini wajib dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Jika terjadi sesuatu selama perjalanan, ada baiknya selain menghubungi keluarga, juga disarankan untuk menghubungi pihak KBRI dan rekan yang tinggal di negara tujuan. Tujuannya tentu untuk meminta bantuan dan menghindari kemungkinan hal yang lebih buruk terjadi.

6. Membawa Barang Bawaaan Secukupnya
Dengan batasan kuota bagasi 30 hingga 40 kg untuk setiap penumpang internasional, maka kita harus jeli dan cermat memilih barang apa saja yang akan dibawa berangkat ke negara tujuan. Persiapkan dokumen penting, seperti visa, paspor, laporan hasil sekolah atau kuliah di kampus di Indonesia, surat beasiswa, bagi kamu yang mendapat beasiswa, dan sebagainya.

Yang harus diperhatikan, mengingat aturan imigrasi yang cukup ketat, hendaknya kita berhati-hati jka ingin membawa barang-barang dari Indonesia, terutama makanan atau minuman, karena jika tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pihak imigrasi, bisa saja barang-barang tersebut disita atau bahkan kita didenda.

Untuk pakaian, sebaiknya jangan terlalu membawa banyak, karena di momen-momen tertentu seperti Black Friday dan Boxing Day, toko-toko banyak menawarkan diskon besar-besaran. Selain itu, juga terdapat Secondhand Shop atau Charity Shop, di mana baju-baju bekas namun masih bagus dijual dengan harga yang sangat murah. Intinya, bawalah barang-barang yang sekiranya paling dibutuhkan saja.

7. Senantiasa Berkoordinasi dengan Pihak Kampus
Biasanya sebulan sebelum kedatangan, pihak kampus mengirimkan email yang berisikan panduan awal bagi para calon mahasiswa. Pelajari panduan tersebut baik-baik, dan jika ada hal yang kurang jelas, hendaknya sering-seringlah berkoordinasi dengan pihak kampus, mereka akan dengan senang hati menolong. Termasuk juga untuk penjemputan dari bandara ke akomodasi yang biasanya tersedia free shuttle dari pihak kampus, tentunya dengan reservasi terlebih dahulu.

8. Menjaga Kesehatan
Bisa saja karena terlalu sibuk mengurusi keberangkatan ke negara tujuan, kita lupa menjaga kesehatan dan berimbas pada kesehatan yang menurun di hari-H keberangkatan ke negara tujuan. Untuk itu, hendaknya kesehatan betul-betul diperhatikan, karena penerbangan yang menempuh waktu sekitar 13 jam dari Indonesia ke sana tentu sangat membutuhkan fisik yang fit. Jangan lupa juga untuk membawa vitamin dan obat-obatan secukupnya, terutama bagi yang memiliki penyakit bawaan, untuk berjaga-jaga selama perjalanan.

9. Stay Positive dan Berdoa
Seringkali kita terlalu khawatir dengan hal yang belum tentu terjadi. Misalnya kita khawatir ketinggalan pesawat, barang disita, tersesat dan sebagainya, yang justru akan berefek negatif pada keadaan psikologis kita selama perjalanan. Sehingga, hendaklah tetap positif dan tenang, yakin bahwa kita senantiasa berada dalam lindungan-Nya dan akan baik-baik saja. Juga jangan lupa selalu berdoa sehingga perjalanan kita senantiasa dilancarkan dan diberi keselamatan.

Cnni/ded/RRN







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE