Kamis, 27 Agustus 2015|15:18:18 WIB
SELATPANJANG (RRN) - Pembangunan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) dan Hatchery (Pembenihan) dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepulauan Meranti terancam batal. Pasalnya terjadi pemotongan anggaran lagi terhadap bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang perikanan dari pemerintah pusat.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kepulauan Meranti, Askandar melalui Kabid Tangkap, Ishak ketika dikonfirmasi Minggu (23/8/2015) mengatakan bahwa Kepulauan Meranti melalui DKP pada tahun ini telah mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang perikanan dari pemerintah pusat senilai Rp2,2 miliar. Dana sebesar itu akan digunakan untuk program pengembangan bibit ikan yang akan di bangun di Desa Gogok Darussalam, Kecamatan Tebingtinggi Barat.
Namun karena terjadi pemotongan anggaran pusat bagi daerah, DKP sudah mengalokasikan anggaran untuk dipotong sebesar 20 persen. Namun ternyata pemotongan masih dilakukan lagi untuk mencukupi nilai pemotongan yang dilakukan tersebut.
"Anggaran sudah banyak dipotong. Makanya kita terpaksa harus merelakan program hatchery yang merupakan anggaran DAK ini untuk dipotong lagi. Agar tercukupi untuk pemotongan yang diminta kepada kita. Total yang kita sudah potong mencapai Rp8 miliar," kata Ishak.
Padahal sejumlah prasarana untuk mendukung program hatchery tersebut sudah dipersiapkan, seperti mempersiapkan bak dan lainnya.
"Jumlah bak yang sudah kita persiapkan sebanyak 21 bak seperti kolam besar untuk program hatchery ini nantinya. Pengadaan bak ini telah kita lakukan pada tahun lalu," terangnya.
Pembangunan pembenihan ikan diKabupaten Kepulauan Meranti sangat perlu dilakukan,mengingat begitu banyaknya kebutuhan benih untuk pengembangan budidaya ikan.
"Saat ini, usaha budidaya ikan air tawar dan air payau memiliki prospek cerah dan bernilai ekonomi tinggi apabila dikelola secara baik dan benar. Dengan demikian masyarakat berpeluang mendapatkan penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraannya," kata Ishak. (hal/fn)